Di masa pandemi Covid-19, banyak siswa yang harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh. Imam adalah seorang pelajar SMK kelas X yang mengalami situasi ini. Ia mengawali pembelajaran di tahun ajaran baru dengan belajar di rumah karena pandemi Covid-19. Namun, setelah satu semester, muncul masalah yang mengkhawatirkan.
Daftar Isi:
Ibunya berkonsultasi pada kepala sekolah, mengeluhkan perilaku Imam yang berubah menjadi pemurung dan mudah marah. Terutama jika mendapat notifikasi pesan singkat dari gurunya mengenai daftar tugas yang belum dikumpulkan, Imam menunjukkan reaksi negatif yang signifikan. Situasi ini menimbulkan pertanyaan penting: Dari pilihan di bawah ini, mana yang paling tepat untuk dilakukan kepala sekolah?
Artikel ini akan mengulas solusi terbaik untuk menangani situasi tersebut. Kami akan mengeksplorasi opsi tindakan yang bisa diambil oleh kepala sekolah dan menjelaskan mengapa satu pilihan tertentu adalah yang paling efektif. Tetaplah bersama kami untuk memahami bagaimana pendekatan yang empatik dan tepat dapat membantu Imam mengatasi tantangan yang dihadapinya selama pembelajaran jarak jauh.
Masalah Utama yang Dihadapi Imam
Mari kita simak dengan lebih rinci kasus yang dihadapi Imam:
- Perubahan Perilaku: Imam menjadi pemurung dan mudah marah.
- Respon terhadap Notifikasi: Imam menunjukkan reaksi negatif ketika menerima pesan dari guru mengenai tugas yang belum dikumpulkan.
Ibunya kemudian berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk mencari solusi yang tepat bagi masalah ini. Ada beberapa pilihan tindakan yang bisa diambil oleh kepala sekolah. Namun, tindakan manakah yang paling tepat?
Soal Lengkap
Imam adalah seorang pelajar SMK kelas X. Ia mengawali pembelajaran di tahun ajaran baru dengan belajar di rumah karena pandemi Covid-19.
Setelah satu semester, ibunya berkonsultasi pada kepala sekolah, mengeluhkan perilaku Imam yang menjadi pemurung, mudah marah, terutama jika mendapat notifikasi pesan singkat dari gurunya mengenai daftar tugas yang belum dikumpulkan.
Dari pilihan di bawah ini, mana yang paling tepat untuk dilakukan kepala sekolah?
A. Menyarankan ibu Imam membawa Imam ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan intervensi lebih lanjut.
B. Menunggu beberapa pekan untuk melihat apakah situasinya bisa membaik dengan sendirinya atau tidak. Jika ibu Imam tidak lagi ke sekolah bisa disimpulkan keadaan sudah membaik.
C. Menginformasikan pada wali kelas sehingga wali kelas dapat mengingatkan Imam melalui pesan singkat bahwa hal tersebut tidak baik dilakukan dan memintanya fokus mengerjakan tugas yang semakin hari semakin menumpuk.
D. Meminta guru menunda memberikan peringatan daftar tugas pada Imam dan mengajak guru melakukan diskusi empat mata untuk mengetahui lebih lanjut kondisi sosial emosi Imam dalam menjalani kegiatan belajar di rumah.
Jawaban