Kawan-kawan, pernahkah kalian mendengar tentang Teori Flogiston? Ini adalah teori yang cukup tua di dunia kimia, namun masih menarik untuk dibahas. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Johann Joachim Becher pada tahun 1667 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Georg Ernst Stahl. Teori Flogiston mendalilkan bahwa ada sesuatu yang disebut ‘flogiston’ dalam benda-benda yang mudah terbakar dan dilepaskan saat terjadi pembakaran.
Nah, pertanyaannya sekarang, apakah oksigen sudah ditemukan ketika teori ini muncul? Jawabannya, tidak. Oksigen baru ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele, seorang ahli obat, yang tidak menyadari bahwa ia telah menemukan elemen baru yang sangat penting ini. Penemuan oksigen ini kemudian dikonfirmasi oleh Antoine Lavoisier, yang menolak teori flogiston dan memperkenalkan teori pembakaran berbasis oksigen.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa pada masa teori flogiston berkembang, oksigen belum dikenal oleh para ahli. Teori ini berusaha menjelaskan fenomena pembakaran tanpa pengetahuan tentang oksigen, yang kita tahu sekarang sangat penting dalam proses pembakaran.
Baca juga: Sejaran Teori Flogiston, Johann Joachim Becher Ilmuwan Asal jerman
Sekarang, mari kita bicara lebih santai. Bayangkan kamu sedang berkumpul di sekitar api unggun, menikmati hangatnya api yang membara. Api itu, menurut teori flogiston, melepaskan ‘flogiston’ ke udara. Tapi, kita tahu sekarang bahwa yang terjadi adalah reaksi antara bahan bakar dengan oksigen di udara, bukan? Itulah kemajuan ilmu pengetahuan, selalu ada ruang untuk bertanya dan menemukan jawaban baru.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu pernah berpikir tentang apa yang terjadi saat sesuatu terbakar? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!