Andi adalah siswa kelas V SDN Pagi 09 dan salah satu siswa yang berprestasi. Suatu kecelakan lalu lintas yang menyebabkan Andi diharuskan untuk beristirahat selama 3 minggu dan terbaring di Rumah Sakit.
Daftar Isi:
Selama menjalankan proses pemulihan, Andi tidak ingin ketinggalan materi pembelajaran di sekolah, dan berinisiatif untuk melakukan pembelajaran secara mandiri dengan didampingi oleh orang tua Andi. Ujian Tengah Sekolah pun tiba, Andi tidak dapat mengikuti ujian tersebut secara tatap muka di kelas.
Ibu Susan sebagai wali kelas memaklumi kejadian yang menimpa Andi. Kemudian, Ibu Susan mengambil tindakan untuk memberi nilai “Tuntas” pada hasil raport ujian Andi.
a. Prinsip-prinsip manakah yang tidak sesuai dengan tindakan Ibu Susan?Beri alasan.
b. Berilah satu contoh tindakan penilaian kepada Andi yang sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian
FOKUS kali ini akan membahas mengenai penilaian siswa bernama Andi, seorang siswa kelas V SDN Pagi 09 yang berprestasi, namun harus menghadapi situasi unik dalam proses belajarnya. Sebagai pengajar, orang tua siswa, atau tenaga pendidik lainnya, kita perlu memahami bagaimana menyikapi penilaian dalam kondisi khusus ini agar tetap adil dan sesuai prinsip penilaian.
Kronologi Kasus Andi
Andi adalah siswa yang mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga diharuskan beristirahat selama 3 minggu di rumah sakit. Dalam masa pemulihannya, Andi tidak ingin ketinggalan pelajaran dan berinisiatif belajar mandiri dengan didampingi oleh orang tuanya. Namun, ketika Ujian Tengah Sekolah (UTS) tiba, Andi tidak dapat menghadiri ujian tatap muka di kelas. Ibu Susan, wali kelas Andi, kemudian memutuskan untuk memberikan nilai “Tuntas” kepada Andi di rapornya.
Pertanyaan yang Diajukan
- Prinsip-prinsip manakah yang tidak sesuai dengan tindakan Ibu Susan? Beri alasan.
- Berilah satu contoh tindakan penilaian kepada Andi yang sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian.
A. Analisis Prinsip-Prinsip Penilaian yang Tidak Sesuai
Dalam kasus ini, tindakan Ibu Susan dengan memberikan nilai “Tuntas” tanpa ujian melanggar beberapa prinsip penilaian, seperti:
1. Prinsip Objektivitas
Prinsip ini mengharuskan penilaian dilakukan secara adil, tanpa memihak, serta berdasarkan bukti yang jelas. Pemberian nilai “Tuntas” kepada Andi tanpa adanya asesmen atau ujian yang nyata mengabaikan objektivitas, karena tidak ada bukti penguasaan materi.
2. Prinsip Akuntabilitas
Penilaian harus dapat dipertanggungjawabkan kepada siswa, orang tua, dan sekolah. Memberikan nilai tanpa adanya bukti penguasaan kompetensi membuat penilaian ini menjadi sulit dipertanggungjawabkan dan rentan terhadap keraguan.
3. Prinsip Validitas
Prinsip ini memastikan bahwa alat penilaian yang digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur. Memberikan nilai “Tuntas” tanpa ujian tidak dapat dianggap valid karena tidak ada bukti penguasaan materi yang diukur secara konkret.
4. Prinsip Transparansi
Penilaian harus dilakukan secara terbuka dan jelas berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, bukan atas dasar kondisi tertentu. Dalam hal ini, pemberian nilai “Tuntas” tidak dilakukan secara transparan karena didasarkan pada keputusan pribadi, bukan berdasarkan hasil yang terukur.
B. Contoh Tindakan Penilaian yang Sesuai dengan Prinsip Penilaian
FOKUS merekomendasikan beberapa alternatif penilaian yang lebih sesuai untuk kasus Andi:
1. Menyelenggarakan Ujian Susulan Secara Daring
Menghadapi masa pemulihan, Ibu Susan dapat mengadakan ujian susulan secara daring dengan tetap memantau proses ujian. Langkah ini memastikan Andi tetap mendapatkan penilaian sesuai standar kelas V tanpa harus hadir secara fisik di kelas.
2. Pemberian Penugasan Khusus
Selain ujian daring, Ibu Susan dapat memberikan tugas portofolio atau proyek sederhana yang relevan dengan materi yang telah diajarkan. Penugasan ini harus memenuhi kriteria penilaian yang objektif dan terbuka agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
3. Tes Lisan atau Wawancara
Pilihan lain adalah melakukan tes lisan melalui panggilan telepon atau video call. Dengan metode ini, Andi dapat menunjukkan pemahamannya atas materi yang diuji, dan Ibu Susan dapat mengevaluasi langsung berdasarkan jawaban yang diberikan.
Pentingnya Penilaian Berdasarkan Prinsip-Prinsip yang Baik
Melalui contoh kasus ini, FOKUS ingin menekankan pentingnya penilaian yang objektif, valid, akuntabel, dan transparan. Ketika guru menghadapi kondisi unik seperti yang dialami Andi, mereka harus mampu menyediakan alternatif penilaian yang sesuai tanpa mengorbankan prinsip-prinsip tersebut.
Dengan langkah-langkah penilaian yang tepat, nilai yang diberikan akan benar-benar mencerminkan kemampuan dan pencapaian kompetensi siswa secara adil.
Kesimpulan
Penanganan kasus Andi mengajarkan pentingnya kesesuaian tindakan penilaian dengan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku. Dalam situasi seperti ini, guru perlu mempertimbangkan objektivitas, akuntabilitas, validitas, dan transparansi dalam memberikan nilai, agar penilaian tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan mencerminkan prestasi siswa secara akurat.
Semoga pembahasan ini membantu para pengajar dan orang tua dalam memahami pentingnya penilaian yang adil dan transparan bagi setiap siswa.