3 Contoh Skenario Kasus Anti Bullying MPLS Kurikulum Merdeka: Simak dan Cegah!

fokus edukasi
Pendidikan

3 Contoh Skenario Kasus, Materi Seminar Anti Bullying Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Kurikulum Merdeka

Bullying menjadi salah satu topik yang sangat penting untuk disampaikan oleh guru dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Yuk, simak 3 contoh skenario kasus materi seminar anti bullying yang bisa digunakan dalam MPLS Kurikulum Merdeka ini!

Pentingnya Materi Anti Bullying dalam MPLS

Kasus bullying semakin marak terjadi di berbagai lembaga pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menanamkan pemahaman anti bullying sejak dini kepada siswa baru. Kegiatan MPLS adalah momen yang tepat untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai anti bullying kepada siswa.

Dikutip dari Aplikasi Merdeka Mengajar, berikut ini adalah 3 contoh skenario kasus yang bisa digunakan dalam seminar anti bullying selama MPLS.

Teknis Seminar Anti Bullying

  1. Pelaksanaan di Kelas
    • Seminar dilaksanakan di ruang kelas masing-masing.
    • Instruktur memberikan penjelasan umum tentang bullying.
    • Peserta didik diminta untuk menceritakan pengalaman mereka tentang bullying.
    • Instruktur memberikan contoh ‘skenario kasus’ kepada masing-masing kelompok dan meminta anggota kelompok untuk mendiskusikannya.

Contoh Skenario Kasus Anti Bullying

Skenario 1: Insiden di Koridor

A. Latar Belakang

Andi, seorang siswa baru di SMP, sering menjadi target ejekan dari sekelompok siswa yang lebih tua di koridor sekolah. Mereka sering melontarkan komentar yang merendahkan seperti, “kamu tidak punya teman di sini, kan?”

Detail: Hari ini, ketika Andi sedang berjalan sendiri di koridor, sekelompok siswa yang lebih tua mendekatinya. Mereka mulai mencemooh Andi dan mengolok-oloknya karena kesendirian. Andi merasa terintimidasi dan cemas, tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa.

BACA JUGA :  Kunci Jawaban Platform Merdeka Mengajar (PMM) Pos Test Kurikulum Merdeka Modul 2, Mendidik dan Mengajar

B. Pertanyaan Diskusi

  • Bagaimana Andi seharusnya menanggapi situasi ini?
  • Bagaimana siswa yang menyaksikan kejadian ini seharusnya merespon?
  • Apakah mereka berani melaporkan kejadian ini kepada guru atau staf sekolah?

Skenario 2: Cyberbullying di Media Sosial

A. Latar Belakang

Maya adalah siswi yang cerdas dan aktif di media sosial. Namun, belakangan ini dia mulai menerima pesan-pesan yang tidak sopan dari akun anonim di platform media sosialnya.

Detail: Maya membuka akun media sosialnya dan menemukan serangkaian komentar yang menghina tentang penampilannya dan prestasinya di sekolah. Dia merasa sangat terluka dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan hal ini.

B. Pertanyaan Diskusi

  • Bagaimana Maya seharusnya menanggapi cyberbullying ini?
  • Apakah dia sebaiknya menghapus komentar-komentar tersebut atau mengabaikannya?
  • Apa yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan dukungan dari teman-temannya atau guru-gurunya?

Skenario 3: Intimidasi di Taman Bermain

A. Latar Belakang

Dua siswa, Rudi dan Ani, sering terlibat dalam konflik di taman bermain sekolah. Rudi, yang lebih besar dan lebih kuat, sering mengintimidasi Ani dengan memanggilnya nama-nama yang tidak menyenangkan atau bahkan menghalangi jalannya saat bermain.

Detail: Hari ini, saat istirahat, Rudi dan Ani berada di taman bermain sekolah. Rudi mendekati Ani dengan sikap yang mengancam dan mengancam untuk tidak membiarkan Ani bergabung dengan permainan mereka. Ani merasa takut dan tidak tahu harus berbuat apa.

B. Pertanyaan Diskusi

  • Bagaimana Ani seharusnya menanggapi intimidasi ini?
  • Apakah ada siswa lain yang berani melangkah untuk membela Ani atau melaporkan perilaku Rudi kepada pengawas sekolah?

Kesimpulan

Demikian 3 contoh skenario kasus yang bisa digunakan dalam materi seminar anti bullying pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat dan dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.

BACA JUGA :  Menghitung dan Mencatat Biaya Overhead Pabrik: Studi Kasus Pesanan No. 800

Dengan membahas kasus-kasus ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami dan mencegah bullying di sekolah. Selalu ingat untuk melaporkan setiap tindakan bullying kepada guru atau staf sekolah, karena setiap siswa berhak untuk merasa aman dan dihormati di sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *