Teknologi

Cara Root HP dan Tablet Android (dan unroot)

×

Cara Root HP dan Tablet Android (dan unroot)

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Jaringan 5g
Jaringan 5G sudah masuk di Indonesia, Namun Tidak Semua Bisa Menikmati, Ini Kata Kominfo

Rooting Android merupakan proses yang memungkinkan pengguna mendapatkan akses penuh ke sistem operasi perangkat mereka. Dengan akses ini, pengguna bisa menghapus aplikasi bawaan yang tidak diperlukan, memodifikasi sistem, hingga menginstal ROM khusus yang biasanya tidak tersedia pada versi standar. Hal ini sangat bermanfaat bagi teknisi dan tukang servis HP, terutama yang ingin mengoptimalkan kinerja perangkat klien mereka.

Definisi Rooting yang Lebih Detail: Rooting adalah proses modifikasi sistem operasi Android untuk mendapatkan akses administratif penuh ke perangkat. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi mendalam pada perangkat, seperti:

  • Menghapus bloatware: Aplikasi bawaan yang tidak terpakai dan menghabiskan ruang penyimpanan.
  • Meningkatkan performa: Dengan melakukan overclocking atau undervolting pada prosesor.
  • Menginstal custom ROM: Sistem operasi alternatif yang menawarkan fitur-fitur unik.
  • Membuat backup lengkap: Untuk melindungi data penting sebelum melakukan modifikasi.

Di artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap mulai dari persiapan sebelum root, berbagai metode root yang dapat dilakukan dengan atau tanpa PC, hingga cara unroot untuk mengembalikan perangkat ke kondisi pabrik. Artikel ini ditujukan khusus untuk teknisi pemula yang ingin mengasah keterampilan mereka dalam mengoptimalkan perangkat Android melalui proses root.

Memahami Rooting pada Android

1. Konsep Dasar Rooting

Rooting adalah proses yang memberikan pengguna Android akses penuh atau “root access” ke sistem operasi perangkat mereka, yang sebelumnya dibatasi oleh produsen. Akses ini setara dengan memiliki izin administrator pada sistem operasi komputer. Secara teknis, rooting memungkinkan Anda untuk mengubah atau memodifikasi bagian dari perangkat lunak yang biasanya tidak dapat diakses oleh pengguna biasa. Proses ini seringkali digunakan untuk menghilangkan batasan yang ditempatkan oleh produsen perangkat, menginstal aplikasi yang memerlukan akses root, dan melakukan kustomisasi lanjutan pada perangkat.

Manfaat Rooting:

  1. Kustomisasi Mendalam: Rooting membuka kemungkinan untuk kustomisasi yang lebih luas, seperti mengubah tampilan antarmuka pengguna, mengganti font, dan menambahkan fitur yang tidak disediakan oleh pabrikan.
  2. Menghapus Bloatware: Setelah rooting, Anda dapat menghapus aplikasi bawaan (bloatware) yang tidak diperlukan dan hanya memakan ruang memori.
  3. Peningkatan Performa dan Efisiensi Baterai: Dengan akses root, Anda dapat menggunakan aplikasi yang dioptimalkan untuk perangkat root dan tweak tertentu yang dapat meningkatkan performa perangkat dan menghemat daya baterai.
  4. Backup dan Pemulihan yang Lebih Lengkap: Rooting memungkinkan backup yang lebih mendalam menggunakan aplikasi seperti Titanium Backup, yang dapat mencadangkan data aplikasi, termasuk pengaturan sistem dan data yang tidak dapat di-backup oleh metode standar.

Risiko Rooting:

  1. Hilangnya Garansi Resmi: Banyak produsen perangkat menolak garansi jika perangkat telah di-root. Ini berarti Anda tidak akan mendapatkan dukungan resmi jika perangkat Anda mengalami masalah setelah di-root.
  2. Potensi Kerusakan Perangkat (Brick): Proses rooting yang gagal atau kesalahan selama proses dapat menyebabkan perangkat menjadi “brick” atau tidak dapat digunakan sama sekali. Ini adalah risiko yang paling serius dari rooting.
  3. Keamanan yang Lebih Rentan: Setelah rooting, perangkat menjadi lebih rentan terhadap malware dan aplikasi berbahaya karena mereka memiliki akses penuh ke sistem. Penting untuk mendownload aplikasi hanya dari sumber yang terpercaya.
  4. Ketidakstabilan Sistem: Mengubah atau menghapus komponen penting dari sistem operasi dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem, seperti crash, bootloop, atau masalah lainnya.

2. Sistem Operasi Android dan Akses Root

Android, seperti banyak sistem operasi lainnya, memiliki struktur yang terdiri dari beberapa lapisan, yang masing-masing memiliki peran tertentu:

  • Kernel Linux: Ini adalah inti dari sistem operasi Android yang mengelola komunikasi antara perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Partisi Sistem: Tempat di mana file sistem utama Android disimpan. Pengguna biasa tidak memiliki akses untuk memodifikasi file di partisi ini tanpa akses root.
  • Partisi Data: Tempat di mana semua data pengguna, seperti aplikasi yang diunduh, data aplikasi, dan file pengguna, disimpan. Akses ke partisi ini terbatas kecuali perangkat di-root.

Ketika sebuah perangkat Android di-root, Anda mendapatkan izin untuk mengakses dan mengubah file dalam partisi sistem dan mengelola kernel. Akses ini memungkinkan Anda untuk mengubah berbagai aspek dari sistem operasi yang sebelumnya terkunci. Rooting memerlukan proses tertentu untuk membuka “bootloader” perangkat dan menginstal perangkat lunak tambahan yang memungkinkan akses root.

3. Dampak Rooting pada Perangkat

Rooting memiliki dampak besar pada cara perangkat Android berfungsi, baik secara positif maupun negatif. Penting untuk memahami dampak ini sebelum memutuskan untuk melakukan rooting.

Dampak Positif:

  • Kontrol Penuh atas Perangkat: Anda memiliki kendali penuh atas perangkat Anda dan dapat melakukan hampir semua hal yang Anda inginkan.
  • Kustomisasi Ekstensif: Rooting membuka pintu untuk mengubah hampir semua aspek tampilan dan fungsi perangkat.
  • Akses ke Aplikasi Root-Only: Ada banyak aplikasi yang memerlukan akses root untuk memberikan fitur tambahan seperti firewall yang kuat, pemantauan penggunaan jaringan, atau kontrol CPU.

Dampak Negatif:

  • Penurunan Keamanan: Karena aplikasi yang diinstal setelah rooting memiliki izin lebih tinggi, risiko terinfeksi malware atau aplikasi berbahaya meningkat.
  • Kompatibilitas Aplikasi: Beberapa aplikasi, seperti layanan perbankan dan game tertentu, mungkin tidak berfungsi pada perangkat yang sudah di-root karena masalah keamanan.
  • Pembatalan Garansi: Produsen atau penyedia layanan biasanya tidak akan menanggung kerusakan pada perangkat yang sudah di-root.

4. Kapan Harus Mempertimbangkan Rooting?

Rooting bukan untuk semua orang dan tidak selalu diperlukan. Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor sebelum melakukan rooting:

  • Apakah Anda Membutuhkan Fitur yang Memerlukan Akses Root?: Jika tidak ada fitur yang sangat diperlukan, mungkin lebih baik untuk tetap menggunakan perangkat dalam kondisi asli.
  • Seberapa Nyaman Anda dengan Risiko yang Ada?: Jika Anda tidak yakin dapat menangani risiko seperti kemungkinan brick atau ketidakstabilan sistem, mungkin lebih baik menghindari rooting.
  • Apakah Anda Memiliki Pengetahuan Teknis yang Cukup?: Memahami dasar-dasar Android, seperti struktur file sistem dan manajemen kernel, sangat penting sebelum memutuskan untuk melakukan rooting.

5. Sistem Operasi Android dan Keamanan Setelah Rooting

Setelah melakukan rooting, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menjaga keamanan perangkat Anda:

  • Perbarui Aplikasi Root Secara Teratur: Beberapa aplikasi root dapat memiliki celah keamanan yang diperbaiki dalam pembaruan terbaru.
  • Gunakan Firewall dan Antivirus yang Kuat: Untuk melindungi perangkat dari ancaman malware atau aplikasi berbahaya.
  • Unduh Aplikasi dari Sumber Terpercaya: Hindari mengunduh aplikasi dari situs tidak resmi atau yang tidak dikenal.

Mari kita rekap sebentar:

  • Rooting adalah proses mendapatkan akses penuh ke sistem Android.
  • Akses root memungkinkan kita melakukan kustomisasi yang lebih dalam.
  • Sebelum rooting, pastikan Anda sudah melakukan backup data.

Mari kita bahas langkah-langkah rooting secara detail. Ingat, setiap perangkat Android mungkin memiliki prosedur yang sedikit berbeda, jadi pastikan untuk mencari panduan spesifik untuk model Anda.

Persiapan Sebelum Melakukan Rooting

Sebelum memulai proses rooting pada HP atau tablet Android, sangat penting untuk melakukan persiapan yang matang. Persiapan ini mencakup pemahaman tentang perangkat yang akan di-root, mengumpulkan alat dan perangkat lunak yang dibutuhkan, serta memastikan data penting sudah di-backup. Tanpa persiapan yang tepat, proses rooting bisa berakhir dengan kegagalan atau bahkan kerusakan perangkat yang tidak bisa diperbaiki. Persiapan yang baik akan mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam proses rooting.

1. Memahami Perangkat yang Akan Di-root

Setiap perangkat Android memiliki spesifikasi dan cara rooting yang berbeda-beda. Oleh karena itu, langkah pertama adalah memahami jenis perangkat yang akan di-root:

  • Identifikasi Model dan Versi Android: Mengetahui model perangkat (misalnya, Samsung Galaxy A52, Xiaomi Redmi Note 10) dan versi sistem operasi Android (misalnya, Android 10, Android 11) sangat penting. Beberapa metode rooting hanya kompatibel dengan versi Android tertentu atau model perangkat tertentu. Anda dapat menemukan informasi ini di menu “Pengaturan > Tentang Ponsel”.
  • Periksa Status Bootloader: Sebagian besar perangkat Android membutuhkan bootloader yang tidak terkunci (unlocked) untuk melakukan rooting. Pastikan Anda tahu cara membuka kunci bootloader, karena proses ini berbeda untuk setiap merek perangkat.
  • Pahami Kebutuhan Khusus Perangkat: Beberapa perangkat membutuhkan alat atau driver khusus untuk rooting. Misalnya, perangkat tertentu mungkin memerlukan driver USB khusus atau alat flashing seperti Odin untuk Samsung.
BACA JUGA:  Apa Itu Software HRIS, Pengertian, Fungsi, Fitur, dan Manfaatnya

2. Mengumpulkan Alat dan Perangkat Lunak yang Diperlukan

Sebelum melakukan rooting, pastikan Anda telah mengumpulkan semua alat dan perangkat lunak yang diperlukan:

  • PC atau Laptop: Banyak metode rooting memerlukan PC atau laptop untuk menjalankan perintah tertentu atau menggunakan perangkat lunak khusus.
  • Kabel Data USB yang Berfungsi dengan Baik: Pastikan kabel data USB dalam kondisi baik dan kompatibel dengan perangkat Anda. Kabel yang tidak stabil dapat menyebabkan masalah selama proses rooting.
  • Driver USB Perangkat: Instal driver USB perangkat Anda di komputer untuk memastikan perangkat dapat dikenali dengan benar. Driver ini dapat diunduh dari situs web resmi produsen perangkat.
  • Perangkat Lunak Rooting: Pilih perangkat lunak rooting yang sesuai dengan perangkat dan versi Android Anda. Beberapa perangkat lunak rooting yang populer adalah:
    • Magisk: Aplikasi rooting populer yang memungkinkan pengguna mengelola akses root dengan aman dan menginstal modul tambahan.
    • TWRP (Team Win Recovery Project): Pemulihan kustom yang memungkinkan flashing file root, custom ROM, dan berbagai modifikasi lainnya.
    • Odin (khusus untuk perangkat Samsung): Alat flashing firmware untuk komputer Windows yang digunakan untuk perangkat Samsung.

3. Melakukan Backup Data

Backup data adalah langkah yang sangat penting sebelum melakukan rooting. Rooting dapat menyebabkan kehilangan data, dan dalam beberapa kasus, perangkat bisa mengalami kerusakan total. Berikut adalah beberapa metode untuk melakukan backup data:

  • Menggunakan Aplikasi Backup Android: Ada beberapa aplikasi di Google Play Store seperti Helium atau Titanium Backup (memerlukan akses root) yang dapat digunakan untuk mencadangkan aplikasi, data, dan pengaturan.
  • Menggunakan Fitur Backup Bawaan Android: Di perangkat Android, Anda bisa menggunakan fitur “Cadangkan & Pulihkan” di pengaturan untuk mencadangkan data ke akun Google. Meskipun tidak sekomprehensif aplikasi pihak ketiga, ini adalah pilihan yang mudah untuk mencadangkan kontak, kalender, aplikasi, dan data lainnya.
  • Backup ke PC: Hubungkan perangkat Anda ke PC dan salin semua data penting seperti foto, video, dan dokumen ke hard drive komputer. Ini adalah cara yang efektif untuk memastikan data penting tetap aman.
  • Backup Partisi Sistem dengan Custom Recovery: Jika sudah memiliki custom recovery seperti TWRP, Anda dapat membuat backup lengkap (Nandroid backup) yang mencakup seluruh sistem operasi, termasuk semua aplikasi dan data pengguna. Ini adalah opsi terbaik untuk mengembalikan perangkat ke keadaan semula jika terjadi kesalahan selama proses rooting.

4. Memastikan Baterai Cukup Terisi

Proses rooting bisa memakan waktu dan menghabiskan baterai perangkat dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan baterai perangkat Anda terisi penuh atau minimal memiliki daya lebih dari 60% sebelum memulai proses rooting. Perangkat yang kehabisan daya di tengah proses rooting berisiko mengalami brick, yang bisa merusak perangkat secara permanen.

5. Menyiapkan Opsi Pengembang di Perangkat

Untuk memulai proses rooting, Anda perlu mengaktifkan beberapa pengaturan di perangkat Anda:

  • Mengaktifkan Opsi Pengembang: Untuk mengaktifkan opsi pengembang, buka “Pengaturan > Tentang Ponsel” dan ketuk “Nomor Build” tujuh kali sampai muncul notifikasi “Anda sekarang adalah pengembang.”
  • Mengaktifkan USB Debugging: Setelah opsi pengembang diaktifkan, buka “Pengaturan > Opsi Pengembang” dan aktifkan “USB Debugging”. Fitur ini memungkinkan perangkat Anda untuk berkomunikasi dengan PC selama proses rooting.
  • Mengaktifkan OEM Unlocking: Jika perangkat Anda mengharuskan bootloader tidak terkunci, aktifkan “OEM Unlocking” di menu opsi pengembang. Ini memungkinkan perangkat untuk dibuka kunci bootloadernya.

6. Memeriksa Kompatibilitas dan Panduan Rooting

Sebelum melanjutkan ke langkah-langkah rooting, penting untuk memeriksa kompatibilitas perangkat dan membaca panduan rooting yang tersedia untuk perangkat spesifik Anda:

  • Cari Forum atau Komunitas Pengguna: Forum seperti XDA Developers sering kali memiliki panduan rooting yang sangat rinci untuk berbagai model perangkat. Komunitas ini juga dapat menjadi tempat untuk bertanya jika Anda mengalami kesulitan.
  • Periksa Ulasan dan Komentar Pengguna: Baca ulasan dan komentar dari pengguna lain yang sudah melakukan rooting pada perangkat yang sama. Ini akan memberi Anda gambaran tentang tantangan atau masalah potensial yang mungkin Anda hadapi.
  • Unduh Panduan PDF atau Video Tutorial: Jika memungkinkan, simpan panduan atau video tutorial yang dapat diikuti selama proses rooting.

7. Mengevaluasi Risiko dan Mempersiapkan Solusi

Setiap perangkat memiliki karakteristik unik, dan risiko selama proses rooting selalu ada. Oleh karena itu, evaluasi risiko dan persiapkan solusi jika terjadi masalah:

  • Persiapkan Firmware Resmi untuk Mengembalikan ke Kondisi Semula: Unduh firmware resmi dari situs produsen perangkat. Jika terjadi kesalahan, Anda dapat menggunakan firmware ini untuk mengembalikan perangkat ke kondisi semula.
  • Ketahui Cara Melakukan Unbrick: Pelajari cara untuk memulihkan perangkat dari brick. Ini bisa mencakup flashing ulang firmware, menggunakan alat pemulihan khusus, atau metode lain yang sesuai dengan perangkat Anda.
  • Simpan Kontak dengan Sumber Daya Pendukung: Siapkan informasi kontak untuk pusat layanan resmi atau komunitas daring yang dapat membantu jika Anda menghadapi masalah.

Langkah-langkah Rooting

1. Membuka Opsi Pengembang dan Mengaktifkan USB Debugging

Sebelum memulai proses rooting, Anda perlu menyiapkan perangkat Anda dengan mengaktifkan beberapa pengaturan penting:

Mengaktifkan Opsi Pengembang:

  • Buka Pengaturan di perangkat Android Anda.
  • Pilih Tentang Ponsel.
  • Cari Nomor Build dan ketuk tujuh kali hingga muncul pesan bahwa Anda sekarang adalah pengembang.
  • Kembali ke menu utama Pengaturan dan pilih Opsi Pengembang.

Mengaktifkan USB Debugging:

  • Di menu Opsi Pengembang, aktifkan USB Debugging. Ini memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi dengan PC melalui kabel USB.

2. Memilih Metode Rooting

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan rooting perangkat Android. Pilih metode yang sesuai dengan perangkat dan tingkat kenyamanan Anda:

Metode Rooting Menggunakan PC:

Rooting dengan Magisk dan TWRP:

  • Instal TWRP (custom recovery) menggunakan alat seperti Odin (untuk perangkat Samsung) atau menggunakan Fastboot.
  • Boot perangkat ke mode TWRP.
  • Install Magisk atau file ZIP rooting lainnya melalui TWRP.

Rooting dengan Alat Khusus:

  • Gunakan alat seperti KingoRoot, iRoot, atau Dr.Fone – Root yang memerlukan koneksi ke PC.

Metode Rooting Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga:

Rooting Tanpa PC:

  • Gunakan aplikasi seperti KingRoot atau One Click Root yang memungkinkan rooting langsung dari perangkat tanpa memerlukan PC.
  • Unduh aplikasi rooting dari sumber terpercaya dan ikuti instruksi di aplikasi.

Metode Khusus untuk Merek Tertentu:

  • Rooting untuk Samsung: Biasanya menggunakan Odin untuk flashing custom recovery dan kemudian menggunakan TWRP untuk menginstal Magisk.
  • Rooting untuk Xiaomi: Biasanya memerlukan unlock bootloader terlebih dahulu dan kemudian menggunakan Magisk.

3. Proses Rooting Langkah demi Langkah

Berikut adalah panduan detail untuk metode rooting menggunakan PC dan aplikasi pihak ketiga:

Metode Rooting Menggunakan PC:

Persiapan:

  • Pastikan PC terhubung dengan internet.
  • Instal driver USB yang diperlukan untuk perangkat Anda.

Langkah 1: Instal TWRP:

  • Download file TWRP untuk perangkat Anda dari situs resmi TWRP.
  • Jika menggunakan Odin, jalankan Odin di PC dan pilih file TWRP di tab AP/PDA.
  • Hubungkan perangkat ke PC dan boot ke mode Download (untuk Samsung) atau Fastboot (untuk perangkat lain).
  • Klik Start di Odin untuk memulai proses flashing.

Langkah 2: Instal Magisk:

  • Boot perangkat ke mode TWRP.
  • Pilih Install dan cari file ZIP Magisk.
  • Swipe untuk menginstal Magisk.
  • Setelah proses selesai, reboot perangkat.

Metode Rooting Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga:

Persiapan:

  • Unduh aplikasi rooting dari sumber terpercaya seperti Google Play Store atau situs web resmi.

Langkah 1: Install Aplikasi Rooting:

  • Install aplikasi rooting yang sudah diunduh.
  • Buka aplikasi dan ikuti instruksi di aplikasi untuk memulai proses rooting.

Langkah 2: Proses Rooting:

  • Aplikasi akan melakukan proses rooting otomatis. Ini biasanya melibatkan beberapa restart perangkat.
  • Ikuti instruksi yang diberikan oleh aplikasi hingga proses selesai.
BACA JUGA:  Urutan Warna Kabel Straight dan Crossover (LAN) yang Benar

4. Verifikasi Keberhasilan Rooting

Setelah proses rooting selesai, penting untuk memverifikasi bahwa perangkat telah berhasil di-root:

Menggunakan Aplikasi Pemeriksa Root:

  • Root Checker: Unduh aplikasi seperti Root Checker dari Google Play Store untuk memeriksa status root perangkat.
  • Buka aplikasi dan jalankan tes. Jika perangkat sudah di-root, aplikasi akan menampilkan hasil yang positif.

Cek Akses Root:

  • Coba buka aplikasi yang memerlukan akses root (seperti Titanium Backup atau Magisk Manager) dan lihat apakah aplikasi tersebut dapat berfungsi dengan baik.

Periksa Keberadaan Aplikasi Root:

  • Aplikasi seperti SuperSU atau Magisk Manager harus terpasang di perangkat jika rooting berhasil dilakukan.

5. Troubleshooting Masalah Umum

Jika Anda mengalami masalah selama atau setelah proses rooting, berikut adalah beberapa solusi untuk masalah umum:

  • Bootloop: Jika perangkat mengalami bootloop (berulang kali restart), coba boot perangkat ke mode TWRP dan lakukan wipe cache/dalvik. Jika masih mengalami masalah, pertimbangkan untuk mengembalikan firmware asli.
  • Akses Root Tidak Tersedia: Pastikan Anda mengikuti langkah-langkah rooting dengan benar dan verifikasi kembali jika semua file dan aplikasi yang diperlukan sudah terinstal dengan baik.
  • Masalah Kompatibilitas: Pastikan metode rooting yang Anda pilih kompatibel dengan perangkat dan versi Android Anda. Periksa forum komunitas atau situs dukungan untuk solusi spesifik.

Kustomisasi Setelah Rooting

Setelah berhasil melakukan rooting pada perangkat Android, Anda memiliki akses penuh untuk memodifikasi dan meningkatkan perangkat Anda. Bagian ini akan menjelaskan berbagai opsi kustomisasi yang bisa Anda eksplorasi, dari instalasi custom ROM hingga penggunaan modul Magisk dan tweak sistem.

1. Instalasi Custom ROM

Custom ROM adalah sistem operasi Android yang telah dimodifikasi oleh pengembang komunitas untuk menawarkan fitur-fitur tambahan atau kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan ROM bawaan.

  • Apa Itu Custom ROM?
    • Custom ROM adalah versi sistem operasi Android yang dikustomisasi dan dikembangkan oleh pihak ketiga. ROM ini sering kali menawarkan fitur tambahan, peningkatan kinerja, atau versi Android terbaru yang tidak tersedia pada ROM bawaan perangkat.
  • Manfaat Menggunakan Custom ROM:
    • Fitur Baru: Banyak custom ROM menawarkan fitur yang tidak ada di ROM bawaan, seperti mode gelap sistem, kontrol lebih lanjut atas pengaturan, dan banyak lagi.
    • Pembaruan Sistem: Custom ROM sering kali menawarkan pembaruan Android lebih cepat daripada pembaruan resmi dari produsen.
    • Kinerja yang Lebih Baik: Beberapa ROM dirancang untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi perangkat.
  • Cara Menginstal Custom ROM:
    • Unduh Custom ROM: Cari dan unduh custom ROM yang kompatibel dengan perangkat Anda dari situs seperti XDA Developers.
    • Backup Data: Lakukan backup data lengkap menggunakan TWRP atau aplikasi backup lainnya.
    • Flashing Custom ROM:
      • Boot perangkat ke mode TWRP.
      • Pilih Install dan cari file ZIP custom ROM yang sudah diunduh.
      • Swipe untuk menginstal dan tunggu hingga proses selesai.
      • Reboot perangkat.

2 Modul Magisk

Magisk adalah alat yang memungkinkan pengguna Android untuk mendapatkan akses root sambil menjaga sistem tetap utuh. Selain itu, Magisk juga mendukung modul yang memungkinkan kustomisasi tambahan.

  • Pengenalan Modul Magisk:
    • Modul Magisk adalah tambahan yang dapat diinstal melalui Magisk Manager untuk menambahkan fungsionalitas atau melakukan perubahan sistem tanpa mengubah partisi sistem perangkat secara langsung.
  • Cara Menginstal Modul Magisk:
    • Unduh Modul: Modul dapat diunduh dari Magisk Module Repository atau forum seperti XDA.
    • Instal Modul:
      • Buka Magisk Manager dan pilih Modules.
      • Klik Add dan pilih file ZIP modul yang sudah diunduh.
      • Ikuti instruksi untuk menginstal dan reboot perangkat.
  • Contoh Modul Populer:
    • Xposed Framework: Memungkinkan penambahan berbagai modifikasi dan tweak pada sistem Android.
    • Greenify: Membantu menghemat baterai dengan mengoptimalkan aplikasi latar belakang.
    • Pixel Experience: Menyediakan pengalaman Android Pixel pada perangkat non-Pixel.

3 Tweak Sistem

Setelah rooting, Anda dapat melakukan tweak pada sistem untuk meningkatkan tampilan, kinerja, dan fungsionalitas perangkat Android.

  • Mengubah Tampilan Sistem:
    • Tema dan Icon Pack: Gunakan aplikasi seperti Substratum Theme Engine untuk mengubah tema sistem dan icon pack.
    • Custom Launcher: Instal launcher kustom seperti Nova Launcher atau Action Launcher untuk mengubah tampilan layar beranda dan laci aplikasi.
  • Meningkatkan Performa:
    • Overclocking dan Undervolting: Dengan menggunakan aplikasi seperti Kernel Adiutor atau EX Kernel Manager, Anda dapat menyesuaikan frekuensi CPU dan GPU untuk meningkatkan kinerja atau menghemat daya.
    • Menghapus Aplikasi Bloatware: Setelah rooting, Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Titanium Backup untuk menghapus aplikasi bloatware yang tidak diinginkan dari sistem.
  • Mengatur Fitur-Fitur Tambahan:
    • Modifikasi Fitur Sistem: Gunakan aplikasi seperti Xposed Framework untuk menambahkan fitur atau mengubah pengaturan sistem yang tidak tersedia di ROM bawaan.
    • Automasi Tugas: Instal aplikasi seperti Tasker untuk mengotomatisasi berbagai tugas dan pengaturan di perangkat.

4. Menjaga Sistem Setelah Kustomisasi

Setelah melakukan kustomisasi, penting untuk menjaga sistem tetap stabil dan aman:

  • Pembaruan dan Backup Berkala: Selalu lakukan backup data dan sistem secara berkala. Jika ada pembaruan ROM atau modul, pastikan untuk melakukan pembaruan secara teratur.
  • Mengatasi Masalah Stabilitas: Jika perangkat mengalami masalah setelah kustomisasi, pertimbangkan untuk melakukan wipe cache/dalvik atau mengembalikan perangkat ke ROM asli.
  • Menggunakan Sumber Terpercaya: Pastikan untuk mengunduh ROM, modul, dan aplikasi dari sumber terpercaya untuk menghindari malware atau perangkat lunak berbahaya.

Panduan Unrooting Android

Setelah Anda melakukan rooting pada perangkat Android dan mungkin memutuskan untuk mengembalikannya ke kondisi semula, penting untuk memahami proses unrooting. Unrooting dapat dilakukan untuk mengembalikan garansi, memperbaiki masalah sistem, atau hanya untuk mendapatkan kembali akses ke fitur dan pembaruan resmi. Berikut adalah panduan lengkap untuk unrooting perangkat Android.

1 Kapan Harus Unroot?

Ada beberapa situasi di mana Anda mungkin ingin melakukan unrooting pada perangkat Android:

  • Kembalikan Garansi: Jika perangkat Anda masih dalam masa garansi, unrooting mungkin diperlukan untuk mendapatkan kembali garansi pabrikan. Banyak produsen membatalkan garansi jika perangkat ditemukan telah di-root.
  • Masalah Sistem: Jika Anda mengalami masalah sistem seperti bootloop, crash aplikasi, atau masalah kinerja setelah rooting, unrooting bisa menjadi solusi untuk mengembalikan sistem ke kondisi stabil.
  • Pembaharuan Sistem: Beberapa pembaruan resmi Android tidak dapat diinstal pada perangkat yang sudah di-root. Unrooting perangkat memungkinkan Anda untuk menerima pembaruan sistem resmi.

2. Metode Unrooting

Terdapat beberapa metode untuk unrooting perangkat Android, tergantung pada cara rooting awal dan perangkat yang digunakan:

  • Unrooting Menggunakan Aplikasi Unroot:
    • SuperSU: Jika Anda menggunakan SuperSU untuk rooting, Anda dapat menggunakan fitur unrooting bawaan:
      • Buka aplikasi SuperSU.
      • Pergi ke tab Pengaturan.
      • Pilih Full Unroot dan ikuti petunjuk untuk menghapus akses root.
    • Magisk Manager: Jika Anda menggunakan Magisk:
      • Buka Magisk Manager.
      • Pilih Uninstall atau Uninstall Magisk dan ikuti petunjuk untuk menghapus akses root.
  • Unrooting Menggunakan Firmware Resmi:
    • Flash Firmware Resmi: Metode ini melibatkan flashing ulang firmware resmi pabrikan, yang akan menghapus semua modifikasi root:
      • Unduh firmware resmi untuk perangkat Anda dari situs resmi produsen atau forum komunitas.
      • Gunakan alat seperti Odin (untuk Samsung) atau Fastboot (untuk perangkat lain) untuk melakukan flashing.
      • Ikuti petunjuk yang diberikan oleh produsen atau panduan komunitas untuk flashing firmware.
  • Unrooting Menggunakan Factory Reset:
    • Reset Pabrik: Factory reset dapat menghapus semua data dan modifikasi sistem, termasuk akses root. Namun, metode ini tidak selalu menghapus semua jejak root, terutama jika ada modifikasi pada partisi sistem:
      • Buka Pengaturan di perangkat.
      • Pilih Cadangan & Reset atau System > Reset Options.
      • Pilih Reset Data Pabrik dan ikuti petunjuk untuk mengatur ulang perangkat ke pengaturan pabrik.
  • Unrooting Menggunakan TWRP:
    • Flashing Stock ROM: Jika Anda telah menginstal custom recovery seperti TWRP, Anda bisa flashing stock ROM melalui TWRP:
      • Unduh stock ROM yang sesuai untuk perangkat Anda.
      • Boot perangkat ke mode TWRP.
      • Pilih Install dan cari file ZIP stock ROM.
      • Swipe untuk menginstal dan reboot perangkat.

3. Verifikasi Keberhasilan Unrooting

Setelah melakukan unrooting, penting untuk memverifikasi bahwa akses root telah sepenuhnya dihapus:

  • Menggunakan Aplikasi Pemeriksa Root:
    • Root Checker: Unduh aplikasi Root Checker dari Google Play Store dan jalankan tes. Jika perangkat sudah tidak di-root, aplikasi akan menampilkan hasil yang negatif.
  • Periksa Aplikasi Root:
    • Periksa apakah aplikasi yang memerlukan akses root, seperti SuperSU atau Magisk Manager, sudah dihapus dari perangkat.
  • Cek Status Bootloader:
    • Beberapa perangkat mungkin masih menunjukkan bahwa bootloader telah di-unlock. Anda mungkin perlu mengunci bootloader kembali menggunakan alat yang sesuai.
BACA JUGA:  How to Protect Yourself from PayPal Fraud

4. Troubleshooting Masalah Unrooting

Jika Anda mengalami masalah saat unrooting, berikut adalah beberapa solusi untuk masalah umum:

  • Perangkat Tidak Bisa Booting: Jika perangkat tidak bisa boot setelah unrooting, coba flashing ulang firmware atau lakukan factory reset.
  • Jejak Root Masih Ada: Jika akses root masih terlihat setelah unrooting, pertimbangkan untuk mengulang proses unroot atau menggunakan alat tambahan untuk membersihkan jejak root.
  • Masalah Kompatibilitas: Pastikan firmware atau ROM yang digunakan untuk unrooting kompatibel dengan perangkat Anda. Cek panduan komunitas atau forum untuk solusi spesifik.

Panduan Unrooting Android ini memberikan panduan lengkap tentang bagaimana cara mengembalikan perangkat Android ke kondisi semula setelah di-root. Dengan berbagai metode unrooting yang tersedia, Anda dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan situasi perangkat Anda, serta memastikan bahwa perangkat kembali ke pengaturan pabrik dengan sukses.

Tips dan Pertimbangan

Rooting perangkat Android dapat membuka banyak kemungkinan untuk kustomisasi dan peningkatan performa, tetapi juga membawa risiko dan tantangan. Bagian ini akan memberikan panduan tentang bagaimana memilih metode rooting yang tepat, menjaga keamanan perangkat, serta cara menangani masalah yang mungkin timbul.

1 Memilih Metode Rooting yang Tepat

Memilih metode rooting yang tepat sangat penting untuk keberhasilan dan keamanan proses rooting:

  • Faktor yang Perlu Dipertimbangkan:
    • Jenis Perangkat: Pastikan metode rooting yang Anda pilih kompatibel dengan model perangkat dan versi Android Anda. Beberapa perangkat memerlukan metode khusus, seperti penggunaan Odin untuk perangkat Samsung atau Magisk untuk perangkat umum.
    • Pengalaman Pengguna: Jika Anda baru pertama kali melakukan rooting, pilih metode yang lebih mudah dan memerlukan sedikit langkah, seperti menggunakan aplikasi rooting pihak ketiga.
    • Risiko dan Manfaat: Pertimbangkan risiko yang mungkin timbul, seperti kehilangan garansi atau potensi kerusakan perangkat. Pilih metode yang memberikan keseimbangan antara kemudahan dan keamanan.
  • Sumber Terpercaya:
    • Gunakan alat dan metode yang direkomendasikan oleh komunitas Android terpercaya atau forum seperti XDA Developers. Hindari metode atau aplikasi yang tidak memiliki ulasan atau sumber yang jelas.

2 Keamanan

Menjaga keamanan perangkat Android yang telah di-root sangat penting untuk mencegah masalah seperti malware atau data yang terpapar:

  • Mengunduh Aplikasi dan Firmware dari Sumber Terpercaya:
    • Unduh aplikasi dan firmware hanya dari sumber terpercaya seperti Google Play Store, situs resmi produsen, atau forum komunitas terkemuka. Hindari mengunduh file dari situs web yang tidak dikenal atau mencurigakan.
  • Memindai Perangkat Setelah Rooting:
    • Setelah melakukan rooting, lakukan pemindaian perangkat menggunakan aplikasi keamanan seperti Malwarebytes atau Avast Mobile Security untuk memastikan tidak ada malware atau ancaman keamanan lain yang terinstal.
  • Menjaga Data Pribadi:
    • Hindari memberikan akses root kepada aplikasi yang tidak dikenal atau tidak tepercaya. Gunakan aplikasi seperti Magisk Manager untuk mengelola izin root dan memantau aplikasi yang memerlukan akses root.

3 Troubleshooting Masalah Umum

Jika Anda mengalami masalah saat atau setelah proses rooting, berikut adalah beberapa solusi untuk masalah umum yang mungkin Anda temui:

  • Masalah Bootloop:
    • Solusi: Coba boot perangkat ke mode TWRP dan lakukan wipe cache/dalvik. Jika perangkat masih mengalami bootloop, pertimbangkan untuk mengembalikan firmware asli atau melakukan factory reset.
  • Akses Root Tidak Tersedia:
    • Solusi: Verifikasi bahwa Anda mengikuti langkah-langkah rooting dengan benar. Pastikan file rooting yang digunakan sesuai dengan perangkat dan versi Android. Jika perlu, ulangi proses rooting.
  • Kesalahan dalam Proses Rooting:
    • Solusi: Periksa forum komunitas atau panduan online untuk solusi spesifik terkait kesalahan yang Anda alami. Kadang-kadang, memperbarui firmware atau alat rooting dapat membantu menyelesaikan masalah.

4 Menjaga Perangkat Setelah Rooting

Setelah rooting, penting untuk menjaga perangkat agar tetap stabil dan berfungsi dengan baik:

  • Pembaruan Sistem:
    • Rooting dapat mempengaruhi kemampuan perangkat untuk menerima pembaruan sistem resmi. Selalu cek kompatibilitas ROM atau kernel sebelum melakukan pembaruan, dan pertimbangkan untuk meng-unroot perangkat jika Anda ingin menginstal pembaruan resmi.
  • Backup Berkala:
    • Lakukan backup data secara berkala untuk melindungi informasi penting dari kehilangan atau kerusakan. Gunakan aplikasi backup seperti Titanium Backup atau Nandroid Backup untuk membuat cadangan sistem lengkap.
  • Monitoring Performa:
    • Monitor performa perangkat setelah rooting. Jika perangkat mengalami masalah seperti penurunan kinerja atau masalah stabilitas, pertimbangkan untuk melakukan tweak atau mengembalikan perangkat ke pengaturan pabrik.

Tips dan Pertimbangan ini memberikan panduan praktis dan saran penting tentang bagaimana memilih metode rooting yang tepat, menjaga keamanan perangkat, serta menangani masalah yang mungkin timbul. Dengan mengikuti tips dan pertimbangan ini, Anda dapat melakukan rooting dengan lebih aman dan efisien serta memastikan perangkat Android Anda tetap dalam kondisi optimal.

Baca juga: Cara Mempercepat HP Android dengan Membersihkan RAM dan Metode Lainnya


Kesimpulan dan Sumber Daya Tambahan

1. Kesimpulan

Rooting perangkat Android membuka banyak kemungkinan untuk kustomisasi dan peningkatan performa, namun juga datang dengan risiko dan tanggung jawab. Mengikuti panduan yang tepat dapat membantu Anda memanfaatkan akses root secara maksimal sambil meminimalkan potensi masalah. Berikut adalah ringkasan dari proses dan poin penting yang dibahas dalam artikel ini:

  • Memahami Rooting: Rooting memberikan akses penuh ke sistem operasi Android, memungkinkan Anda untuk melakukan kustomisasi dan instalasi aplikasi pihak ketiga. Namun, ini juga dapat membatalkan garansi dan menimbulkan risiko seperti ketidakstabilan sistem.
  • Persiapan Sebelum Rooting: Penting untuk mempersiapkan perangkat dengan melakukan backup data, memahami sistem operasi Android, dan memastikan bahwa perangkat lunak yang diperlukan tersedia.
  • Langkah-langkah Rooting: Proses rooting melibatkan membuka opsi pengembang, memilih metode rooting yang sesuai, mengikuti panduan langkah demi langkah, dan memverifikasi keberhasilan rooting.
  • Kustomisasi Setelah Rooting: Setelah rooting, Anda dapat menginstal custom ROM, menggunakan modul Magisk, dan melakukan tweak sistem untuk meningkatkan fungsionalitas dan tampilan perangkat.
  • Panduan Unrooting: Unrooting diperlukan untuk mengembalikan perangkat ke kondisi semula, baik untuk mendapatkan kembali garansi, memperbaiki masalah, atau menerima pembaruan resmi. Metode unrooting meliputi penggunaan aplikasi unroot, flashing firmware resmi, dan factory reset.
  • Tips dan Pertimbangan: Memilih metode rooting yang tepat, menjaga keamanan perangkat, dan menangani masalah umum adalah hal-hal penting yang harus dipertimbangkan sebelum dan setelah rooting.

Dengan memahami dan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat melakukan rooting dengan lebih aman dan efektif, serta memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari proses tersebut.

2. Sumber Daya Tambahan

Untuk mendalami lebih lanjut tentang rooting dan unrooting perangkat Android, berikut adalah beberapa sumber daya tambahan yang dapat membantu Anda:

  • Forum dan Komunitas:
    • XDA Developers: Forum XDA Developers adalah sumber daya utama untuk mendapatkan bantuan, panduan, dan ROM kustom. Forum ini memiliki banyak pembahas topik rooting dan modifikasi Android.
    • Reddit r/Android: Subreddit r/Android adalah tempat yang bagus untuk berdiskusi tentang berbagai aspek Android, termasuk rooting dan kustomisasi.
  • Situs Web dan Blog Teknologi:
    • Android Central: Android Central menyediakan berita, panduan, dan ulasan tentang perangkat Android, termasuk tips tentang rooting dan modifikasi.
    • Android Authority: Android Authority menawarkan artikel mendalam dan panduan tentang Android, termasuk rooting dan kustomisasi.
  • Alat dan Aplikasi:
    • Magisk: Magisk adalah alat untuk mendapatkan akses root dengan sistem yang tidak terganggu. Situs resminya menyediakan informasi tentang cara menggunakan dan menginstal Magisk.
    • TWRP (Team Win Recovery Project): TWRP adalah custom recovery yang sering digunakan untuk rooting dan flashing ROM. Halaman resmi TWRP menawarkan panduan dan unduhan.
  • Dokumentasi Resmi dan Panduan:
    • Situs Resmi Produsen: Selalu periksa situs web resmi produsen perangkat Anda untuk panduan dan firmware terbaru yang mungkin diperlukan untuk rooting atau unrooting.

Dengan menggunakan sumber daya tambahan ini, Anda dapat memperoleh informasi terbaru dan mendapatkan dukungan dari komunitas yang berpengalaman dalam proses rooting dan kustomisasi perangkat Android.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *