Dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif, menentukan lokasi penjualan produk menjadi krusial bagi perusahaan. Studi kasus ini akan mengulas potensi laba dari penjualan Produk A di Kota Bogor, Medan, dan Jayapura berdasarkan kondisi ekonomi yang berbeda.
Bila Menjual Produk A pada Kondisi Ekonomi yang Baik di Kota Bogor Perusahaan Akan Memperoleh Laba 60 Jt
Kota Bogor: Keseimbangan Peluang dan Laba Di Kota Bogor, penjualan Produk A pada kondisi ekonomi yang baik dapat menghasilkan laba sebesar Rp 60 juta, sementara pada kondisi ekonomi yang kurang baik, laba yang diperoleh adalah Rp 30 juta. Dengan peluang yang sama (0.5), nilai harapan (expected value) laba di Bogor adalah Rp 45 juta.
Baca juga: Pengaruh Motivasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Kota Medan: Prospek Laba yang Menjanjikan Berbeda dengan Bogor, Kota Medan menawarkan prospek yang lebih menjanjikan dengan laba Rp 50 juta pada ekonomi yang baik (peluang 0.6) dan Rp 40 juta pada ekonomi yang kurang baik (peluang 0.4). Hal ini menghasilkan nilai harapan laba sebesar Rp 48 juta.
Kota Jayapura: Risiko Tinggi, Laba Variatif Jayapura, di sisi lain, memiliki potensi laba yang sangat variatif. Pada kondisi ekonomi yang baik, laba yang bisa diperoleh adalah Rp 70 juta (peluang 0.4), namun pada kondisi kurang baik, laba merosot drastis menjadi hanya Rp 10 juta (peluang 0.6), dengan nilai harapan laba Rp 34 juta.
Kesimpulan: Medan sebagai Pilihan Terbaik Berdasarkan analisis di atas, Kota Medan menonjol sebagai lokasi dengan nilai harapan laba tertinggi, yaitu Rp 48 juta. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi laba, Produk A sebaiknya dipasarkan di Kota Medan.
Penutup Demikianlah analisis peluang laba Produk A di tiga kota besar. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dan potensi laba, Medan menjadi pilihan yang strategis bagi perusahaan. Semoga pembahasan ini bermanfaat sebagai referensi dalam pengambilan keputusan bisnis yang cerdas.
Untuk teman-teman yang penasaran, yuk simak pembahasan berikut ini.
Soal Lengkap
Bila menjual produk A pada kondisi ekonomi yang baik di Kota Bogor perusahaan akan memperoleh laba 60 jt, sedangkan bila kondisi ekonomi tidak baik memperoleh laba 30 jt.
Sedangkan di Kota Medan laba yang diperoleh ketika kondisi ekonomi baik sebesar 50 jt dan ekonomi tidak baik 40 jt, sementara di kota Jaya Pura, bila ekonomi baik memperolah laba 70 jt dan bila kurang baik hanya 10 Jt.
Bila diketahui peluang kondisi ekonomi baik dan kurang baik dari wilayah tersebut adalah, 0,5 dan 0,5, 0,6 dan 0,4 serta Jaya Pura 0,4 dan 0,6.
Tentukan wilayah mana yang sebaiknya Produk A dapat dijual? berikan penjelasannya!
Contoh Jawaban
Untuk menentukan setiap wilayah mana yang sebaiknya Produk A dapat dijual, berikut nilai yang dapat ditentukan.
Langkah pertama menentukan Kota Bogor
1. Kota Bogor:
- Hasil laba saat kondisi ekonomi baik = Rp 60 juta (peluang 0.5)
- Hasil laba saat kondisi ekonomi tidak baik = Rp 30 juta (peluang 0.5)
- Hasil Expected value Bogor = (60 juta × 0.5) + (30 juta × 0.5) = Rp 45 juta
Langkah kedua menentukan Kota Medan
2. Kota Medan:
- Hasil laba saat kondisi ekonomi baik = Rp 50 juta (peluang 0.6)
- Hasil laba saat kondisi ekonomi tidak baik = Rp 40 juta (peluang 0.4)
- Hasil expected value Medan = (50 juta × 0.6) + (40 juta × 0.4) = Rp 48 juta
Langkah ketiga menentukan Kota Jayapura
3. Kota Jayapura:
- Hasil laba saat kondisi ekonomi baik = Rp 70 juta (peluang 0.4)
- Hasil laba saat kondisi ekonomi tidak baik = Rp 10 juta (peluang 0.6)
- Hasil expected value Jaya Pura = (70 juta × 0.4) + (10 juta × 0.6) = Rp 34 juta
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa nilai harapan laba tertinggi adalah di Kota Medan, yaitu Rp 48 juta.
Oleh karena itu, Produk A sebaiknya dijual di Kota Medan karena di sana menawarkan peluang laba yang paling besar.
Jadi, itulah contoh jawaban terkait studi kasus di atas yang dapat teman-teman jadikan referensi pembelajaran.***
Baca juga: Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Usaha yang Sukses