EdukasiTeknologi

Pengertian Karya Seni dan Contohnya | Ilmu Pendidikan

×

Pengertian Karya Seni dan Contohnya | Ilmu Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Asal Usul Buddhisme Mahayana yang Sulit Digapai: Aliran Konvergen
Buddhisme

FOKUS – Karya seni adalah ciptaan artistik atau benda estetik. Meskipun demikian, karya seni mungkin juga digunakan untuk menyebut karya apa pun yang dianggap berseni dalam artian paling luasnya, sehingga karya seni juga melingkupi karya-karya sastra dan musik.

Pengertian Karya Seni

Seni merupakan sebuah imajinasi yang di ciptakan oleh manusia dengan kreatif untuk mengungkapkan perasaan dari manusia itu sendiri. Yang dimana ciptaan tersebut mempunyai nilai estetika atau keindahan.

Jika dilihat, karya ini merupakan sebuah hasil ciptaan dari seni itu sendiri disebut karya seni. Bentuk kesenian tersebut dapat muncul dari benda yang kita gunakan sehari-hari, serta juga benda yang kita gunakan khusus untuk kepentingan tertentu seperti ritual atau upacara-upacara yang lain.

Selain itu juga bisa didefinisikan lagi menjadi hasil ciptaan manusia yang di dalamnya terkadung unsur lembut, indah, halus, serta mempesona.

Karya seni merupakan induk dari beberapa karya, di sini masih dibagi menjadi 2 kelompok atau jenis berikut ini jenis-jenis karya seni:

Jenis Karya Seni

Dalam hal pembagian karya seni merupakan sebuah peran induk atau penghimpun dari beberapa karya seni.

Dalam karya seni sendiri memiliki dua kelompok di dalamnya yaitu seni rupa terapan dan seni rupa murni. Berikut ini merupakan penjelasan terkait jenis-jenis dari karya seni.

Seni Terapan

Seni terapan atau bisa juga disebut seni rupa terapan. Seni rupa terapan merupakan seni yang mengandung usur estetika atau keindahan.

Tapi juga memiliki nilai guna atau fungsi dalam kehidupan sehari-hari disamping nilai estetika yang dimilikinya.

Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa penggunaan seni rupa terapan ini bukan hanya dinikmati sebagai seni yang indah. Akan tetapi juga memiliki segi manfaat dan kegunaan dari benda seni tersebut.

Selain itu juga seni rupa terapan ini juga sering kali disebut sebagai seni aplikatif. Maksud atau arti dari aplikatif ialah karya tersebut dapat di aplikasikan atau digunakan dalam bentuk fungsi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Dalam seni rupa terapan sendiri memiliki dua fungsi yaitu fungsi estetis dan praktis berikut ini pengertian lengkap dari kedua fungsi tersebut.

BACA JUGA:  Syarat Menjadi Kontributor di Media Online FOKUS

1. Seni Rupa Terapan Fungsi Estetis

Fungsi yang pertama dari seni rupa terapan ialah fungsi yang di gunakan atau ditujukan hanya untuk barang hias atau barang untuk mempercantik sesuatu dan hanya di nikmati unsur keindahanya saja.

Contoh dari fungsi seni rupa terapan estetis adalah vas bunga, topeng, benda kerajinan, batik atau kain tenun yang hanya digunakan sebagai pelengkap sebuah ruangan.

2. Seni Rupa Terapan Fungsi Praktis

Seni rupa terapan memiliki fungsi praktis. Fungsi ini merupakan salah satu tujuan pembuatan dari seni rupa terapan ini yaitu memberikan fungsi pakai bukan hanya dinikmati keindahanya saja.

Dari fungsi ini sebenarnya sudah sering kita menggunakanya sebagai contoh dari seni rupa terapan ini adalah meja, kursi, almari, rumah, dan masih banyak lagi yang lainya. Pada dasarnya semua itu merupakan salah satu dari pemanfaatan dari seni rupa terapan.

Selain memiliki fungsi, seni rupa terapan ini juga dibedakan berdasarkan wujud, dan bentuk. Banyak sekali jenis dan bentuk dari seni rupa terapan ini, berikut ini penjelasan terkait bentuk dari seni rupa terapan.

Seni Murni

Berbeda dengan seni terapan, seni murni merupakan sebuah karya seni yang dimana seni itu di ciptakan bukan untuk mempertimbangkan dari segi pakai akan tetapi di ciptakan untuk dinikmati keindahanya.

Sangat berbeda jauh dengan seni terapan yang bahkan bisa juga digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Biasanya dalam seni murni ini menampilkan sebuah hasil seni yang memiliki nilai estetika yang tinggi dan berkualitas. Banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menemukan hasil dari seni murni ini.

Bahkan bukan hanya di temukan dalam sekitar kita, seni murni ini terkadang dijadikan sebagai ajang pengekspresian diri dari seniman di dalam sebuah galeri maupun pameran agar bisa dinikmati banyak orang.

Seperti contoh seni murni adalah patung, lukisan, kaligrafi, dan masih banyak lagi yang lainya. Dari kesemua itu hanya mengandung fungsi dari estetika saja tidak ada fungsi praktisnya.

Bukan hanya terpaku pada jenis-jenis karya seni saja, karya seni sendiri juga memiliki beberapa bentuk pada dasarnya. Di bawah ini penjelasan lengkap terkait pengertian karya seni berdasarkan bentuknya.

BACA JUGA:  Marhaenisme: Ideologi Politik yang Masih Relevan di Masa Kini?

Pengertian Karya Seni Rupa Berdasarkan Bentuknya

Pada dasarnya semua seni rupa memiliki banyak bentuk. Ada yang umum kita jumpai ada juga yang bahkan terlihat aneh dan jarang kita jumpai akan tetapi masih memiliki nilai guna dan nilai estetis.

Dalam hal ini seni terapan ini di bagi menjadi 2 cabang yaitu seni rupa terapan 3 dimensi dan seni rupa terapan 3 dimensi.

Dari beberapa grup pembagian tersebut memiliki banyak ragam bentuk dan fungsi. Berikut ini penjelasan dari jenis-jenis seni rupa terapan berdasarkan bentuknya.

Aspek aspek yang dinilai dalam karya seni yaitu

Aspek Ide atau Gagasan

Proses kreatif dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses yang timbul dari imajinasi menjadi kenyataan.

Proses mencipta suatu benda melalui pikiran, dan melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat menikmati dan memanfaatkannya.

Ekspresi yang muncul akibat adanya rangsangan dari luar dan ilham dari dalam menciptakan suatu keunikan sendiri. Keunikan ekspresi pribadi itulah yang disebut kreativitas.

Aspek penguasaan teknis

Teknik adalah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal yang kongkrit dan punya nilai. Ketidaktrampilan dalam penggunaan teknik akan berdampak pada karya yang dihasilkan.

Demikian dalam hal pemilihan teknik juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan karya seni.

Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga akan berdampak pada karya seni yang dihasilkan. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu dipertimbangkan dalam penilaian sebuah karya seni.

Aspek penguasaan bahan

Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, misalnya sifat rotan adalah lentur, logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan masih banyak lagi.

Untuk itu seorang pencipta karya seni harus tahu betul sifat dan karakter bahan yang digunakan. Kesalahan dalam memilih bahan juga akan berakibat pada hasil karya yang dibuatnya.

Untuk itulah aspek penguasaan bahan dalam penilaian karya seni rupa terapan patut dipertimbangkan.

Aspek kegunaan

Sebagaimana dalam aspek pertimbangan penciptaan karya seni terapan, perlu mempertimbangkan aspek kegunaan (applied), maka dalam penilaian juga perlu mempertimbangkan aspek tersebut.

BACA JUGA:  Mengungkap Rahasia Kehidupan H.B. Jassin

Hal ini sangat penting mengingat fungsi utama dalam seni rupa terapan adalah kegunaan.

Segi-segi penilaian yang perlu dipertimbangkan dalam kegunaan adalah segi kenyamanan dalam penggunaan, segi keluwesan/fleksibelitas dan segi keamanan dalam penggunaannya.

Aspek wujud (form)

Aspek wujud (form) adalah aspek yang berhubungan erat dengan prinsip-prinsip komposisi. Prinsip-prinsip komposisi itu meliputi proporsi, keseimbangan (balance), irama (ritme), kontras, klimaks, kesatuan (unity). Prinsip itulah yang menjadi ukuran untuk menilai karya seni dari segi wujud atau form.

Aspek gaya atau corak

Karya seni adalah karya perseorangan, ia lahir dari cita, visi, dan interpretasi individual seorang seniman.

Seorang yang mempunyai watak yang keras akan tercermin karya-karya yang keras baik dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam pemilihan dan pengelolahan tema.

Gaya atau corak seseorang dalam menciptakan karya seni, perlu juga dipertimbangkan dalam penilaian pada sebuah apresiasi.

Aspek kreativitas

Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan dengan karya seni. Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya.

Kreativitas juga bisa didapat dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama.

Bila-halhal di atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk dipertimbangkan.

Aspek tempat

Pertimbangan tempat di mana karya itu akan diletakkan harus mendapat perhatian dari seorang perancang karya seni rupa terapan.

Seperangkat meja kursi makan dari rotan yang dibuat untuk keperluan rumah tangga, tentunya harus berbeda dengan seperangkat meja kursi makan dari rotan yang dibuat untuk keperluan suatu rumah makan besar.

Aspek selera dan agama

Seorang seniman yang ingin membuat karya seni terapan yang dapat digunakan oleh orang banyak, harus dapat menyesuaikan karyanya dengan selera dan agama yang dianut oleh pasar.

Dalam hal ini selera harus dipertimbangkan hal-hal yang sedang menjadi tren di masyarakat, misalnya dari segi model/bentuk, warna, ukuran, bahan yang digunakan.

Dalam hal agama, hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan, misalnya penerapan motif pada karya seni yang diciptakan, motif Bali akan lebih cocok bagi mereka yang beragama Hindu.

Hal-hal seperti itu penting karena jika tidak demikian karya seni yang diciptakan tidak akan mendapat tempat dihati masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *