Mencari pekerjaan adalah tantangan yang dihadapi oleh hampir semua orang, terutama dalam era modern ini. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi semakin ketat, bahkan bagi mereka yang telah meraih ijazah perguruan tinggi. Pertanyaannya, mengapa saat ini mencari kerja menjadi begitu sulit?
Daftar Isi
1. Statistik Pengangguran
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 7,86 juta orang pada Agustus 2023. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, namun masih lebih tinggi dari jumlah pengangguran sebelum pandemi Covid-19, yaitu 7,10 juta jiwa pada Agustus 2019.
2. Perspektif Industri
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam, menyoroti bahwa jumlah tenaga kerja baru terus meningkat, namun penyerapan oleh dunia usaha tidak cukup kuat, terutama di sektor manufaktur. “Pertumbuhan ekonomi kita tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal,” ujar Bob, mengutip Koran Tempo.
a. Perbandingan Dekade
Bob mengungkapkan bahwa pada 1990-an, setiap 1% pertumbuhan ekonomi berkontribusi pada penyerapan 600 ribu pekerja. Namun, saat ini, angka tersebut hanya sekitar 200 ribu tenaga kerja. Dengan pertumbuhan ekonomi 5% per tahun, penyerapan hanya mencapai 1 juta pekerja.
b. Bonus Demografi
Dia menambahkan, jumlah angkatan kerja baru dapat melebihi 2,5 juta per tahun, namun bonus demografi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan.
3. Analisis Sektor Usaha
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Riza Annisa Pujarama, menunjukkan bahwa sektor-sektor yang tumbuh, seperti akomodasi dan makanan-minuman, serta transportasi dan pergudangan, tidak menyerap banyak tenaga kerja meskipun mengalami pertumbuhan yang signifikan.
a. Penyerapan Tenaga Kerja
Riza mencatat bahwa sektor akomodasi dan makanan-minuman yang tumbuh 10,9% hanya menyerap 1,18 juta pekerja, dan sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 14,74% hanya menyerap 340 ribu pekerja dalam setahun.
b. Implikasi Pertumbuhan Ekonomi
“Pertumbuhan ekonomi yang tidak mampu mendorong penyerapan tenaga kerja,” tutur Riza, menandakan adanya ketidakseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
4. Strategi Menembus Pasar Kerja untuk Fresh Graduate
Kiat Memulai Karier
Menghadapi dunia kerja adalah tantangan yang menakutkan bagi banyak fresh graduate. Triaji Lahardi, seorang ahli hubungan industri, membagikan beberapa saran berharga untuk memulai karier dengan langkah yang tepat.
Persiapan Dini
Triaji menekankan pentingnya persiapan dini. “Para fresh graduate yang akan lulus, nanti Anda akan dihadapkan dengan ribuan kesempatan, bisa bekerja, membuka lapangan kerja, bisa juga mengeksplor hal-hal lainnya. Tapi teman-teman juga bakal dihadapkan dengan ribuan pesaing,” katanya dalam sebuah webinar. Dia menyarankan agar para lulusan baru mulai mencari informasi pekerjaan dan kesempatan magang sebelum mereka lulus.
Manfaatkan Kesempatan
“Banyak teman-teman yang kurang mempersiapkan diri, mau wisuda baru panik dan berburu pekerjaan,” ujar Triaji. Dia mendorong para siswa untuk memanfaatkan kesempatan praktik lapangan, magang, dan kerja remote yang ditawarkan oleh banyak perusahaan. “Mumpung belum ke luar dari pagar kampus, ikut kesempatan-kesempatan itu,” tambahnya.
Pilih Pekerjaan yang Tepat
Tips kedua dari Triaji adalah memilih pekerjaan yang sesuai dengan diri sendiri. Pekerjaan pertama sangat penting karena akan menentukan arah karier di masa depan. “Kalau memaksakan sesuatu yang bukan bidang maupun kegemarannya, salah tempat bisa stres,” katanya. Menemukan pekerjaan yang sesuai dengan skill dan keinginan akan membantu membangun karier yang sukses.