Anindya Puspaningtyas, Rifda Zulvia Salsabila, Lukman Nulhakim
PGSD FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, PGSD FKIP Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, Pendidikan IPA FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Manajemen mutu terpadu di lembaga pendidikan atau sekolah merupakan pengelolaan, pengendalian, pendekatan mutu melalui partisipasi seluruh karyawan yang terdapat di sekolah agar menjadikan dan menciptakan sekolah yang berkualitas baik.
Tentunya dalam menaikkan mutu terpadu dan kualitas sekolah tentu pihak sekolah, pemimpin sekolah beserta jajarannya dapat meningkatkan sarana dan prasarana, sumber daya manusia menjadi lebih berkualitas, keuangan atau dana yang memadai guna meningkatkan keefektifan sekolah, kurikulum maupun hal lain yang dapat menunjang kegiatan pendidikan sehingga dapat berjalan dengan optimal serta membuat penerapan manajemen mutu terpadu berjalan dengan baik.
Manajemen Mutu Terpadu atau MMT merupakan manajemen yang terdapat di pendidikan dengan sistem yang dapat meningkatkan kualitas dari pendidikan tersebut serta mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat dengan melibatkan seluruh anggota organisasi atau lembaga.
Dalam menerapkan manajemen mutu terpadu pendidikan di sekolah dasar perlu adanya kerjasama dan kekompakan antar sumber daya manusia baik dari pemimpin sekolah yaitu kepala sekolah beserta jajarannya yakni guru dan karyawan sekolah serta dari pihak komite sekolah atau masyarakat yang dapat membantu peningkatan mutu terpadu di sekolah.
Upaya peningkatan mutu terpadu pada sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara memberikan kegiatan pelatihan untuk setiap jenjang jabatan guna peningkatan kualitas dan potensi sumber daya manusia di masa depan berkembang serta terstruktur dan terarah.
Selain sumber daya manusia, mengimplementasikan manajemen mutu terpadu juga harus terdapat program kerja yang tersusun, jelas, dan terarah yang menjadi penentu pencapaian mutu sehingga dapat memenuhi ekspektasi dari masyarakat sekitar.
Selain itu peraturan sekolah yang jelas dan terarah, lalu perencanaan kurikulum juga menjadi pendukung peningkatan mutu terpadu karena kurikulum yang jelas diterapkan dan digunakan di sekolah itu akan menjadikan dan membuat tujuan pendidikan di sekolah tercapai.
Tentu dalam mengimplementasikan manajemen mutu terpadu di sekolah terdapat tujuannya yaitu memberdayakan sekolah oleh kepala sekolah selaku pemimpin lembaga pendidikan dalam memajukan sumber daya manusia seperti guru dan siswa agar dapat meningkatkan mutu dan kompetensi pendidikan serta memantapkan potensi sekolah dalam menciptakan lulusan sekolah yang membanggakan, dan dapat memberikan manfaat baik dalam meningkatkan kepedulian warga sekolah maupun masyarakat yang nantinya lembaga pendidikan bertanggung jawab atas pendidikan anak ke pemerintah, masyarakat dan orang tua.
Maka dari itu sekolah atau lembaga pendidikan harus meningkatkan mutu dan kualitasnya menjadi lebih baik lagi karena ini akan berpengaruh pada potensi yang akan dimiliki oleh peserta didik nantinya.
Adapun faktor pendukung keberhasilan manajemen mutu terpadu yang perlu diperhatikan yaitu:
- Manajemen mutu peserta didik dikatakan baik jika siswa sudah menguasai perkembangan kognitif, afektif serta psikomotorik yang sesuai dengan tingkatan kelasnya yang dapat dicapai dengan membuat perencanaan yang tepat.
- Manajemen mutu pendidikan dan tenaga kependidikan dikatakan baik jika terdapat pendidik yang berkualifikasi dan profesional yang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki karena pendidik menjadi salah satu faktor dalam keberhasilan pembelajaran.
- Manajemen mutu kurikulum dikatakan baik jika kurikulum yang digunakan mengikuti pedoman dan arahan peraturan menteri pendidikan.
- Manajemen mutu keuangan dikatakan baik jika menggunakan sistem transparansi (keterbukaan) tidak tertutup.
- Manajemen mutu sarana dan prasarana dikatakan baik jika sarana maupun prasarana tersedia dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan warga sekolah.
- Manajemen mutu hubungan masyarakat dikatakan baik jika lancarnya kerjasama antara pihak sekolah dengan masyarakat karena bagaimanapun partisipasi masyarakat dibutuhkan di dalam pendidikan.