Puasa dan sholat merupakan dua ibadah yang saling berkaitan dan menjadi kewajiban bagi umat Muslim. Namun, masih banyak di antara kita yang berpuasa tapi tidak melakukan sholat. Padahal, keduanya memiliki nilai yang sangat penting dalam kehidupan beragama.
Puasa sebagai ibadah wajib dalam agama Islam memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan jiwa dan tubuh dari dosa, serta mengasah kesabaran dan ketahanan diri. Sedangkan sholat sebagai rukun Islam yang kedua, merupakan sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, menyucikan diri dan memperkuat iman.
Keduanya memiliki hubungan yang erat, karena puasa membantu memperkuat sholat dan sebaliknya sholat membantu memperkuat puasa. Sholat merupakan sarana untuk menyucikan diri dari segala dosa dan kesalahan dalam menjalankan ibadah puasa, sehingga puasa kita menjadi lebih diterima di sisi Allah SWT.
Namun, masih banyak di antara kita yang berpuasa tapi tidak melaksanakan sholat. Hal ini sangat disayangkan karena sholat merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Selain itu, sholat juga merupakan amalan yang paling utama setelah iman.
Oleh karena itu, bagi yang ingin memperkuat ibadah puasanya, sangat disarankan untuk melaksanakan sholat secara rutin. Sholat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap umat Muslim, dan harus dilakukan dengan sepenuh hati dan khusyuk. Dengan melaksanakan sholat, maka puasa kita akan semakin diterima dan bermanfaat bagi kehidupan kita.
Dalam menjalankan ibadah puasa dan sholat, penting untuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar kita dapat melaksanakan dengan penuh kesabaran, ketaqwaan, dan kedisiplinan. Kita juga harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT agar ibadah kita semakin bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat.
Tidak shalat, puasa tetap sah
Wakil Rektor UIN Raden Mas Said Prof Syamsul Bakri mengatakan, berdasarkan hukum fiqih, hukum orang yang berpuasa tetapi tidak shalat ibadah puasanya tetap sah.
“Itu kan soal fiqih. Fiqih itu kan hukum formal. Jadi hukum formal menyatakan bahwa tidak shalat bukan sesuatu yang membatalkan puasa,” jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
“Bahkan orang yang berbuat maksiat pun tidak batal puasanya,” imbuhnya.
Adapun hal-hal yang membatalkan puasa, di antaranya makan, minum, melakukan hubungan seks dengan disengaja, muntah disengaja, haid atau menstruasi, dan lain sebagainya.
Kendati demikian, Prof Syamsul mengatakan bahwa tidak shalat saat berpuasa dapat mengurangi kualitas ibadah puasa itu sendiri.
“Kalau soal kualitas itu lain di luar fiqih,” tuturnya.
“Bahwa ada berkurang kualitasnya, iya tentu. Tetapi itu bukan wilayah fiqih. Fiqih bicara soal sah atau batal sesuai syarat hukum atau tidak,” pungkas dia.
Dianjurkan tetap melakukan keduanya
Meninggalkan ibadah shalat saat berpuasa merupakan hal yang disayangkan, baik itu di bulan suci Ramadhan maupun di hari biasa.
Sebab, shalat merupakan amalan pertama yang akan akan dihisab di akhirat kelak sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut ini:
“Shalat merupakan ibadah pokok dalam Islam dan wajib dikerjakan bagi orang yang sudah memenuhi persyaratan. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa shalat ialah amalan pertama yang dilihat (hisab) Allah di hari akhirat kelak,” (HR Ibn Majah).
