Contoh Kasus: Bendahara OSIS Kehilangan Uang
Daftar Isi:
Bayangkan situasi di mana Bendahara OSIS, Tantri, tidak sengaja kehilangan uang. Dalam situasi ini, seorang coach yang cakap akan menghindari pernyataan yang berasumsi, seperti:
- “Sepertinya kamu sangat terpukul dengan kejadian ini.”
- “Pasti kamu merasa bersalah atas apa yang terjadi.”
Pernyataan-pernyataan seperti ini dapat memicu asumsi dan mengarahkan pembicaraan ke arah yang tidak sesuai dengan pengalaman Tantri.
Teknik Tepat: Pertanyaan Terbuka yang Menggali
Alih-alih berasumsi, coach yang efektif akan menggunakan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih dalam permasalahan Tantri. Contohnya:
- “Bisa ceritakan lebih detail bagaimana kejadiannya?”
- “Apa yang kamu rasakan saat mengetahui uangnya hilang?”
- “Menurut kamu, apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini?”
Pertanyaan-pertanyaan terbuka ini mendorong Tantri untuk mengeksplorasi perasaannya, memikirkan berbagai solusi, dan menemukan jawabannya sendiri.
Jawaban Tepat: Membuka Jalan bagi Pemahaman yang Lebih Dalam
Berdasarkan penjelasan di atas, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan coaching adalah:
b. “Barusan kamu katakan kalau kamu merasa buntu. Buntu yang seperti apa yang kamu maksud? Bisa diceritakan?”
Pernyataan ini memenuhi beberapa kriteria penting dalam mendengarkan aktif:
- Menunjukkan perhatian: Coach menunjukkan bahwa dia telah memperhatikan apa yang dikatakan Tantri, yaitu perasaan buntunya.
- Hindari asumsi: Coach tidak langsung berasumsi tentang apa yang dimaksud dengan “buntu”.
- Pertanyaan terbuka: Coach mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong Tantri untuk menjelaskan lebih lanjut.
- Eksploratif: Pertanyaan ini bersifat eksploratif dan membuka ruang bagi Tantri untuk mengungkapkan lebih banyak informasi.
Dengan menggunakan teknik ini, coach dapat membantu Tantri memahami perasaannya dengan lebih baik, menemukan akar permasalahan, dan merumuskan solusi yang tepat.
Kesimpulan
Coaching merupakan proses yang berharga untuk membantu individu mengatasi berbagai permasalahan dan mencapai potensi diri mereka. Dengan menguasai teknik mendengarkan aktif dan menghindari asumsi, coach dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam membantu klien menemukan solusi dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Ingatlah:
- Coaching adalah proses kolaboratif antara coach dan klien.
- Keterampilan mendengarkan aktif adalah kunci utama dalam coaching.
- Hindari asumsi dan gunakan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih dalam permasalahan klien.
- Bantu klien menemukan jawabannya sendiri dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Penutup
Kejujuran dan Tanggung Jawab Bendahara OSIS
Pak Rino, selaku guru pembina OSIS, dihadapkan pada situasi sulit ketika bendahara OSIS, Tantri, kehilangan uang kas secara tidak sengaja. Postingan blog ini membahas bagaimana Pak Rino membantu Tantri dalam menyelesaikan masalah ini dengan menekankan pentingnya kejujuran dan tanggung jawab.
Berikut beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari postingan blog:
- Kejujuran: Tantri harus berani mengakui kesalahannya dan menjelaskan situasinya kepada Pak Rino dan anggota OSIS lainnya.
- Tanggung Jawab: Tantri harus bertanggung jawab atas kehilangan uang kas dan mencari solusi untuk menggantinya.
- Komunikasi: Komunikasi yang terbuka dan jujur antara Pak Rino, Tantri, dan anggota OSIS lainnya sangat penting untuk menyelesaikan masalah ini.
- Solusi: Pak Rino dan Tantri bekerja sama untuk mencari solusi terbaik untuk mengganti uang kas yang hilang, seperti mengadakan penggalangan dana atau mengadakan kegiatan amal.
- Pentingnya Sistem Keuangan yang Baik: Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya memiliki sistem keuangan yang baik dan transparan dalam organisasi OSIS.
Postingan blog ini memberikan contoh yang baik tentang bagaimana seorang pemimpin yang baik harus menangani situasi yang sulit dengan cara yang adil, bijaksana, dan penuh tanggung jawab. Pak Rino menunjukkan bagaimana dia dapat membantu Tantri belajar dari kesalahannya dan menjadi pemimpin yang lebih baik di masa depan.
Kesimpulannya, kejujuran dan tanggung jawab adalah nilai-nilai penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota OSIS, terutama bendahara. Dengan memiliki sistem keuangan yang baik dan komunikasi yang terbuka, organisasi OSIS dapat terhindar dari masalah serupa di masa depan.