Hai, teman-teman pelajar dan pengajar! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik penting dalam dunia akuntansi biaya yang sering menjadi bahan diskusi, yaitu cara menghitung dan mencatat biaya overhead pabrik. Khususnya, kita akan melihat studi kasus berikut: “Jika tarif biaya overhead pabrik ditentukan sebesar Rp 5.000 per jam mesin, dan pesanan no. 800 dikerjakan selama 1.000 jam mesin, maka jurnal untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan tersebut adalah: Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp 5.000.000 Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Rp 5.000.000.”
Daftar Isi:
Pada artikel ini, kita akan menjelaskan bagaimana tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan sebesar Rp 5.000 per jam mesin dapat mempengaruhi jurnal akuntansi. Dengan melihat kasus pesanan no. 800 yang membutuhkan 1.000 jam mesin, kita akan membahas bagaimana mencatat pembebanan biaya overhead pabrik dengan benar. Pembahasan ini penting untuk memastikan akurasi dalam laporan keuangan dan membantu dalam pengambilan keputusan manajerial.
Kata kunci utama “jika tarif biaya overhead pabrik ditentukan sebesar Rp 5.000 per jam mesin, dan pesanan no. 800 dikerjakan selama 1.000 jam mesin” serta rincian jurnal seperti “Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp 5.000.000 Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Rp 5.000.000” akan menjadi fokus utama dalam artikel ini. Kita akan mengupas tuntas setiap langkah perhitungan dan pencatatan, sehingga kalian dapat memahami dan menerapkannya dengan baik dalam situasi nyata.
Mari kita mulai dengan memahami dasar-dasar perhitungan biaya overhead dan bagaimana pencatatan jurnal yang tepat dapat membantu menjaga keuangan perusahaan tetap efisien. Selamat membaca!
Studi Kasus: Pesanan No. 800
Soal Lengkap
Soal Lengkap
Jika tarif biaya overhead pabrik ditentukan sebesar Rp 5.000 per jam mesin, dan pesanan no. 800 dikerjakan selama 1.000 jam mesin, maka jurnal untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan tersebut adalah :
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp 5.000.000
Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Rp 5.000.000
Contoh Jawaban
Langkah-Langkah Penghitungan
Untuk menjawab soal ini, kita perlu menghitung total biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pesanan no. 800. Berikut langkah-langkahnya:
- Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin: Rp 5.000
- Jumlah jam mesin yang digunakan: 1.000 jam
Rumusnya adalah: Biaya overhead pabrik=Tarif biaya overhead per jam×Jumlah jam mesin\text{Biaya overhead pabrik} = \text{Tarif biaya overhead per jam} \times \text{Jumlah jam mesin}
Sehingga, Biaya overhead pabrik=Rp5.000×1.000\text{Biaya overhead pabrik} = Rp 5.000 \times 1.000 Biaya overhead pabrik=Rp5.000.000\text{Biaya overhead pabrik} = Rp 5.000.000
Jurnal Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Setelah menghitung biaya overhead pabrik, langkah berikutnya adalah mencatatnya dalam jurnal akuntansi. Berikut adalah contoh jurnalnya:
Debit: Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp 5.000.000
Kredit: Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan Rp 5.000.000
Penjelasan Jurnal
- Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik: Akun ini mencatat biaya overhead pabrik yang dialokasikan untuk pesanan no. 800. Peningkatan ini menunjukkan bahwa biaya produksi untuk pesanan tersebut telah meningkat.
- Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan: Akun ini digunakan untuk mencatat biaya overhead yang telah dialokasikan ke pesanan tertentu. Pencatatan ini mengurangi saldo akun biaya overhead pabrik secara keseluruhan.
Mengapa Ini Penting?
Pencatatan yang akurat sangat penting untuk:
- Memantau Biaya Produksi: Memastikan bahwa setiap pesanan memiliki catatan biaya yang tepat.
- Menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP): Biaya overhead yang tepat membantu dalam menghitung HPP dengan akurat.
- Pengambilan Keputusan: Informasi yang akurat membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait produksi dan penetapan harga.
Data Tambahan untuk Soal Lainnya
Untuk soal nomor 21 sampai 30, beberapa data tambahan yang mungkin kalian perlukan adalah:
- Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan jam tenaga kerja langsung: Rp 7.500 per jam (terdiri dari tarif tetap Rp 5.000 dan tarif variabel Rp 2.500).
- Jam tenaga kerja langsung yang sesungguhnya terjadi pada tahun 20X1: 9.000 jam.
- Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi pada tahun 20X1: Rp 62.500.000.
- Persediaan produk dalam proses pada akhir tahun 20X1: Rp 15.000.000.
- Persediaan produk jadi pada akhir tahun 20X1: Rp 5.000.000.
- Harga pokok produk yang dijual dalam tahun 20X1: Rp 105.000.000.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas secara mendalam mengenai penghitungan dan pencatatan biaya overhead pabrik berdasarkan studi kasus spesifik: “Jika tarif biaya overhead pabrik ditentukan sebesar Rp 5.000 per jam mesin, dan pesanan no. 800 dikerjakan selama 1.000 jam mesin.”
Kita mulai dengan memahami bahwa tarif biaya overhead pabrik yang diterapkan langsung mempengaruhi biaya produksi pada pesanan tertentu. Dengan menggunakan rumus sederhana (Tarif biaya overhead pabrik per jam) × (Jumlah jam mesin), kita dapat menghitung bahwa biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pesanan no. 800 adalah Rp 5.000.000. Langkah selanjutnya adalah mencatat pembebanan ini ke dalam jurnal akuntansi dengan mengdebit akun Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik sebesar Rp 5.000.000 dan mengkredit Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan sejumlah yang sama.
Pentingnya pencatatan yang akurat tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan akuntansi, tetapi juga untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perusahaan. Dengan memiliki informasi yang tepat tentang biaya produksi, manajemen dapat mengelola sumber daya secara efisien dan membuat strategi yang lebih efektif dalam menjalankan operasional sehari-hari.
Selain itu, artikel ini juga membahas beberapa konsep tambahan seperti pengaruh biaya overhead pabrik pada harga pokok produk yang dijual dan pentingnya informasi tambahan seperti tarif berdasarkan jam tenaga kerja langsung dan data persediaan produk. Semua ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana biaya overhead pabrik dikelola dalam konteks perusahaan manufaktur.
Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang konsep ini tidak hanya membantu dalam akademis tetapi juga relevan dalam praktik profesional di dunia industri. Kami harap artikel ini memberikan wawasan yang berharga dan membantu meningkatkan pemahaman kalian tentang akuntansi biaya, khususnya dalam mengelola biaya overhead pabrik. Terima kasih telah membaca!