Sudut pandang adalah elemen krusial dalam penulisan cerita yang harus diperhatikan oleh setiap penulis. Penggunaan sudut pandang yang tepat dan konsisten memungkinkan pembaca untuk dengan mudah memahami alur cerita dan maksud dari tulisan tersebut. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang pengertian sudut pandang, jenis-jenis sudut pandang, dan contoh penggunaannya.
Daftar Isi:
Apa Itu Sudut Pandang?
Sudut pandang adalah teknik yang digunakan oleh pengarang untuk menampilkan karakter dalam sebuah cerita. Menurut Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sudut pandang menentukan cara cerita disampaikan kepada pembaca.
Dalam sebuah paragraf, konsistensi sudut pandang sangat penting karena termasuk syarat-syarat yang menentukan kualitas paragraf. Paragraf yang baik harus memiliki kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi sudut pandang.
Jenis-jenis Sudut Pandang
Menurut Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia dari Kemendikbudristek, ada tiga jenis utama sudut pandang yang digunakan dalam penulisan cerita:
1. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang ini menggunakan kata ganti orang pertama seperti “aku”, “saya”, atau “beta”. Penulis menampilkan tokoh dalam cerita melalui sudut pandang pelaku utama.
Contoh:
“Sebelum tidur, Ayah selalu membacakan dongeng untukku. Aku selalu senang mendengarnya bercerita, dia selalu memelukku tiap malam dan membacakan dongeng hingga aku terlelap. Malam itu, aku berbaring di bawah selimut sambil menanti kedatangan Ayah. Senyumku mengembang ketika melihat Ayah masuk ke kamarku sambil membawa sebuah buku dongeng baru.”
2. Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang ini menggunakan kata ganti orang ketiga seperti “ia”, “dia”, atau nama orang. Penulis menampilkan tokoh dalam cerita sebagai pengamat eksternal.
Contoh:
“Setiap malam sebelum tidur, Pak Toni selalu membacakan dongeng bagi putranya yang belum genap berusia 7 tahun, Budi. Budi bercita-cita menjadi pahlawan super yang dapat menyelamatkan dunia. Tiap kali anak itu memberitahu mimpinya, Pak Toni selalu tersenyum dengan penuh kasih sayang.”
3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu
Sudut pandang ini memungkinkan penulis untuk mengetahui segala tingkah laku dan pikiran semua tokoh dalam cerita. Penulis bertindak seolah-olah serba tahu mengenai semua karakter.
Contoh:
“Pak Toni tahu bahwa di balik cita-cita Budi menjadi pahlawan super, ada rasa ingin melindungi keluarganya yang kuat. Ia juga mengetahui betapa pentingnya dongeng sebelum tidur bagi perkembangan imajinasi Budi. Setiap kali membacakan cerita, ia memasukkan nilai-nilai kebaikan yang ingin ia tanamkan pada putranya.”