Health

Penyebab dan Cara Mengatasi insomnia menurut Psikologi

×

Penyebab dan Cara Mengatasi insomnia menurut Psikologi

Sebarkan artikel ini

Kritis – Cara Mengatasi insomnia menurut Psikologi, Tidak bisa tidur malam dan tidak memiliki kualitas tidur yang baik? Mungkin mengalami insomnia!

Insomnia adalah istilah medis untuk sulit tidur, diantaranya meliputi kesulitan tidur, bangun terlalu pagi dan tidak bisa lagi kembali tidur, serta bangun tidur dan merasa sangat lelah.

Banyak faktor penyebab insomnia diantaranya sebagai berikut:

Penyebab Insomnia karena Faktor Psikologis

faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan kesulitan tidur di malam hari salahsatunya Insomnia dapat terjadi akibat faktor psikologis.

1. Depresi

Insomnia dan depresi telah menjadi keluhan yang sangat umum di masyarakat. Menurut American Psychological Association, penyebab insomnia karena faktor psikologis ini dialami oleh banyak orang.

Jika anda depresi maka rentan untuk mengalami insomnia. Begitu pula sebaliknya, kesulitan tidur pun dapat berdampak pada rasa depresi.

“Sampai saat ini, insomnia biasanya dipandang sebagai gejala depresi. Segera obati depresi yang dirasakan, sehingga masalah tidur pun akan hilang,” kata Michael L. Perlis, MD, Profesor Psikiatri dan Direktur Behavioral Sleep Medicine Program di University of Pennsylvania.

2. Rasa Cemas dan Takut

Kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap stres, merasa khawatir atau takut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kamu perlu mewaspadai gangguan kecemasan ini jika perasaan cemas yang dirasakan sudah berlebihan atau ekstrem, bertahan hingga 6 bulan atau lebih, serta mengganggu kehidupan dan hubungan kamu dengan orang lain sehari-hari.

Baca juga: Jam Tidur yang Baik untuk Segala Usia, Ini Rekomendasinya

Kecemasan menyebabkan masalah tidur, dan kurang tidur dapat menyebabkan gangguan kecemasan. Jika kamu merasa mengalami kecemasan, insomnia atau keduanya, bicarakan langsung dengan dokter. Diagnosis menyeluruh akan membantu untuk mengatasinya.

BACA JUGA:  9 Manfaat Kencur untuk Bayi dan Anak

3. Gangguan Bipolar

Seseorang yang mengalami bipolar akan mengalami perubahan mood yang ekstrem, dari merasa tertekan dan depresi hingga mengarah ke perilaku mania atau kondisi aktif yang tak terkendali.

Ketika akan memasuki fase mania, bisa saja pengidap bipolar tidak bisa tidur berhari-hari tanpa merasa lelah pada hari berikutnya. Penyebab insomnia karena faktor psikologis bipolar dialami tiga dari empat orang dengan gangguan tersebut.

Kurang tidur yang berlangsung lama akan berakibat pada mood yang berubah-ubah hingga akhirnya terasa sakit, lelah, tertekan, kesulitan konsentrasi, bahkan beresiko tinggi kecelakaan yang berakibat pada kematian.

4. Panic Attack

Jangan menganggap enteng ketika kamu mempunyai kecendrungan cepat panik dan pernah mengalami serangan panik, ya. Panick attack dapat menyebabkan kondisi yang tidak nyaman, seperti sesak napas, pusing, hingga jantung berdegup lebih cepat.

Serangan panik pun dapat terjadi ketika malam saat tidur. Karena itu orang dengan serangan panik akan merasa takut untuk tidur hingga menjadi salah satu penyebab insomnia karena faktor psikologis.

Cara Mengatasi Insomnia

Cara mengatasi permasalahan insomnia akibat faktor ini tentu dengan mengobati masalah psikologis yang kamu hadapi.

Jika masalah tersebut sudah teratasi, insomnia bisa berkurang bahkan hilang dengan sendirinya. Kualitas tidur kamu pun akan semakin membaik.

Kamu perlu meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan ahli medis atau psikolog mengenai masalah yang kamu hadapi. Biasanya nanti kamu akan mendapatkan proses terapi, baik berupa terapi perilaku kognitif atau terapi obat.

Baca juga: Lebih Sehat Tidur dengan Lampu Menyala atau Mati?

Obat-obatan telah terbukti mempersingkat waktu yang dibutuhkan orang dengan insomnia untuk tidur. Sedangkan terapi perilaku kognitif untuk insomnia juga telah terbukti efektif.

BACA JUGA:  Tanda dan Gejala Stunting Pada Anak: Memahami Dampak dan Pencegahannya

Terapi perilaku bertujuan mendorong proses berpikir yang lebih positif dan realistis. Dengan terapi kognitif akan mendorong kebiasaan tidur yang lebih baik seperti tidur di waktu yang sama di malam hari dan menghilangkan gangguan selama tidur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *