FOKUS UNGGAS – Ayam cemani adalah salah satu jenis ayam asli Indonesia yang memiliki warna hitam legam di seluruh tubuhnya, termasuk bulu, kulit, paruh, lidah, kaki, tulang, dan daging. Ayam ini berasal dari daerah Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ayam cemani memiliki sejarah yang panjang dan mitos yang beragam di kalangan masyarakat. Ayam ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dianggap sebagai ayam langka dan eksotis.
Daftar Isi
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang asal usul, ciri-ciri, dan manfaat ayam cemani. Kami juga akan memberikan beberapa tips untuk memelihara dan membudidayakan ayam cemani dengan baik. Kami berharap artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda yang tertarik dengan ayam cemani.
Asal Usul Ayam Cemani
Nama ayam cemani berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu cemani yang berarti hitam pekat. Ayam ini merupakan salah satu jenis ayam Kedu, yaitu ayam asli dari daerah Kedu, Temanggung. Ayam Kedu sendiri memiliki beberapa varian warna bulu, seperti merah, putih, atau campuran putih hitam yang disebut blurik.
Menurut penelitian Merkens dan Mohede (1941), warna bulu yang bermacam-macam dari ayam Kedu terjadi karena perkawinan antara ayam ras lokal Temanggung dengan ayam Austrolorp yang dimasukkan Pemerintah Belanda. Namun, khusus untuk ayam cemani, tidak diketahui faktor genetis apa yang menyebabkan seluruh tubuh ayam berwarna hitam.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa ayam cemani muncul akibat mutasi genetik yang menyebabkan kelainan warna pada ayam. Mutasi genetik ini disebut fibromelanosis, yaitu kondisi di mana sel-sel kulit menghasilkan pigmen melanin secara berlebihan. Melanin adalah zat yang memberikan warna pada kulit, rambut, mata, dan bulu. Jika melanin terlalu banyak diproduksi, maka warna hitam akan mendominasi seluruh tubuh.
Selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ayam cemani merupakan hasil persilangan antara ayam lokal dengan ayam-ayam dari luar negeri. Beberapa negara yang disebut-sebut sebagai asal ayam cemani adalah India, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mendukung teori ini.
Sejarah ayam cemani juga tidak lepas dari mitos dan kepercayaan masyarakat. Ayam cemani diyakini memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan menolak bala. Konon, orang pertama yang memiliki ayam cemani adalah Ki Ageng Mangkuhan, seorang tokoh dari Kerajaan Majapahit. Ia mendapatkan wangsit untuk mengobati anaknya yang sakit dengan menggunakan ayam hitam. Setelah anaknya sembuh, ia mulai memelihara dan mengembangbiakkan ayam hitam tersebut.
Ayam cemani juga sering digunakan dalam ritual adat dan keagamaan di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ayam cemani digunakan sebagai sesaji dalam upacara ruwatan atau bersih desa. Di Bali, ayam cemani digunakan sebagai sarana persembahan kepada dewa-dewa dalam upacara ngaben atau kremasi. Di Sumatera Barat, ayam cemani digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional Minangkabau.
Ciri-Ciri Ayam Cemani

Ayam cemani memiliki ciri-ciri fisik yang sangat khas dan mudah dibedakan dari jenis ayam lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri ayam cemani yang perlu Anda ketahui:
- Berat badan ayam cemani berkisar antara 1,5-2 kg untuk jantan dan 1-1,5 kg untuk betina.
- Kepala ayam cemani kecil dan oval memanjang, seperti buah pinang. Jengger ayam cemani sedang, tipis, dan bergerigi tujuh. Cuping telinga ayam cemani kecil dan berwarna hitam. Paruh ayam cemani panjang, sedikit melengkung di ujung, dan berwarna hitam berkilau.
- Mata ayam cemani bulat, berwarna hitam, dan berbinar tajam. Bagian dalam mulut, lidah, dan langit-langit ayam cemani berwarna hitam keabu-abuan.
- Bulu ayam cemani halus, rapat, dan mengkilap. Warna bulu ayam cemani hitam pekat tanpa ada bercak atau belang. Bulu punggung dan pinggang ayam cemani kecil panjang dan menempel erat di badan. Ujung sayap ayam cemani agak turun dan berwarna hitam. Ekor ayam cemani lurus dan panjang hingga menjuntai tanah.
- Badan ayam cemani tegap, ramping, dan membentuk sudut 60 derajat jika posisi tegak. Dada ayam cemani lebar dan bidang. Punggung ayam cemani datar dan sejajar dengan leher.
- Kaki dan paha ayam cemani terlihat kekar dan jenjang. Sisik kaki ayam cemani kecil bersusun rapi dan berwarna hitam. Jari-jari ayam cemani sedang panjang dan kuat, juga berwarna hitam.
- Tulang-tulang ayam cemani berwarna hitam. Daging, jantung, hati, limpa, usus, dan organ dalam lainnya juga berwarna hitam atau gelap. Darah ayam cemani berwarna merah kehitaman.
- Suara kokok ayam cemani jantan keras dan panjang. Suara petelur ayam cemani betina nyaring dan sering. Ayam cemani memiliki sifat yang lincah, cerdas, waspada, dan agresif terhadap sesama jenisnya.
Manfaat Ayam Cemani

Ayam cemani memiliki banyak manfaat bagi manusia, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun budaya. Berikut adalah beberapa manfaat ayam cemani yang dapat Anda rasakan:
- Ayam cemani memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu sekitar 25% dari berat dagingnya. Protein adalah zat yang penting untuk membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh. Dengan mengonsumsi daging ayam cemani secara teratur, Anda dapat meningkatkan kesehatan otot, tulang, kulit, rambut, dan organ tubuh lainnya.
- Ayam cemani juga memiliki kandungan zat besi yang tinggi, yaitu sekitar 9 mg per 100 gram dagingnya. Zat besi adalah mineral yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, yaitu zat yang mengangkut oksigen dalam darah. Dengan mengonsumsi daging ayam cemani secara teratur, Anda dapat mencegah anemia atau kurang darah.
- Ayam cemani juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi karena melanin yang terdapat di seluruh tubuhnya. Antioksidan adalah zat yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit degeneratif. Dengan mengonsumsi daging ayam cemani secara teratur, Anda dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penuaan dini.
- Ayam cemani juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena permintaan pasar yang tinggi. Ayam cemani dianggap sebagai ayam langka dan eksotis yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Harga ayam cemani bisa mencapai jutaan rupiah per ekor, tergantung dari kualitas dan ukurannya. Ayam cemani juga sering dijadikan sebagai hewan peliharaan, koleksi, atau hadiah bagi orang-orang yang menghargai keistimewaan ayam ini.
- Ayam cemani juga memiliki nilai budaya yang tinggi karena keterkaitannya dengan sejarah dan tradisi masyarakat Indonesia. Ayam cemani menjadi salah satu simbol kearifan lokal dan kekayaan budaya bangsa. Ayam cemani juga menjadi salah satu sumber inspirasi bagi seniman dan budayawan dalam menciptakan karya-karya seni dan sastra.