Kritik Keynesian terhadap Teori Kuantitas Uang: Analisis Mendalam

fokus edukasi

Kritik-Kritik Keynesian terhadap Teori Kuantitas Uang

1. Asumsi Kecepatan Uang yang Konstan

Kritik: Para ekonom Keynesian mengkritik asumsi bahwa kecepatan peredaran uang (V) bersifat konstan. Pada kenyataannya, kecepatan peredaran uang bisa berubah secara signifikan tergantung pada kondisi ekonomi.

Penjelasan: Selama resesi, orang cenderung menyimpan uang lebih banyak dan mengurangi pengeluaran, yang berarti kecepatan peredaran uang menurun. Sebaliknya, dalam masa ekspansi ekonomi, kecepatan peredaran uang cenderung meningkat. Oleh karena itu, menganggap V sebagai konstan adalah penyederhanaan yang berlebihan dan tidak realistis.

2. Pengabaian Peran Suku Bunga

Kritik: Teori kuantitas uang cenderung mengabaikan peran penting suku bunga dalam perekonomian. Suku bunga mempengaruhi keputusan investasi dan konsumsi.

Penjelasan: Dalam model Keynesian, hubungan antara penawaran uang dan tingkat harga tidak bersifat langsung tetapi dimediasi oleh suku bunga. Penurunan suku bunga akibat peningkatan penawaran uang dapat mendorong investasi dan konsumsi, yang akhirnya meningkatkan output dan harga.

3. Hubungan Tidak Langsung antara Penawaran Uang dan Tingkat Harga

Kritik: Para Keynesian berargumen bahwa hubungan antara penawaran uang dan tingkat harga tidak bersifat langsung. Peningkatan penawaran uang dapat memiliki efek yang berbeda tergantung pada kondisi ekonomi.

Penjelasan: Misalnya, dalam situasi di mana perekonomian berada di bawah kapasitas penuh, peningkatan penawaran uang mungkin tidak langsung meningkatkan harga tetapi meningkatkan output dan mengurangi pengangguran. Hanya ketika perekonomian mendekati kapasitas penuh, peningkatan penawaran uang mulai mendorong kenaikan harga yang signifikan.

4. Pengabaian Pengangguran dan Kapasitas Produksi

Kritik: Teori kuantitas uang seringkali mengabaikan masalah pengangguran dan kapasitas produksi yang tidak terpakai.

Penjelasan: Dalam pandangan Keynesian, perekonomian sering beroperasi di bawah kapasitas penuh. Kebijakan moneter yang meningkatkan penawaran uang dapat meningkatkan output dan mengurangi pengangguran tanpa menyebabkan inflasi signifikan, kecuali perekonomian telah mencapai kapasitas penuh.

BACA JUGA :  Analisislah Kemiskinan di Indonesia Pasca Pandemi Covid-19

5. Peran Harapan dan Psikologi

Kritik: Teori kuantitas uang cenderung mengabaikan peran harapan (expectations) dan faktor psikologis dalam perekonomian.

Penjelasan: Harapan tentang inflasi dan prospek ekonomi masa depan sangat mempengaruhi perilaku ekonomi. Jika masyarakat mengharapkan inflasi tinggi di masa depan, mereka mungkin mempercepat pembelian dan investasi, meningkatkan permintaan agregat dan harga.

6. Ketidakpastian dan Efek Kebijakan

Kritik: Teori kuantitas uang tidak cukup memperhitungkan ketidakpastian dan bagaimana kebijakan moneter dapat mempengaruhi perekonomian dalam jangka pendek dan panjang.

Penjelasan: Ketidakpastian ini mencakup respons yang tidak dapat diprediksi dari sektor keuangan dan riil terhadap perubahan kebijakan moneter. Misalnya, peningkatan penawaran uang melalui kebijakan pelonggaran kuantitatif mungkin tidak selalu menghasilkan peningkatan aktivitas ekonomi yang diinginkan jika kepercayaan konsumen dan bisnis rendah.

7. Penekanan pada Permintaan Agregat

Kritik: Keynesian menekankan bahwa permintaan agregat adalah penentu utama tingkat output dan harga dalam jangka pendek, sedangkan teori kuantitas uang terlalu fokus pada penawaran uang.

Penjelasan: Permintaan agregat terdiri dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan net ekspor, yang semuanya dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kebijakan fiskal dan ekspektasi masa depan. Pendekatan Keynesian yang lebih komprehensif mempertimbangkan berbagai faktor ini, dibandingkan dengan pendekatan teori kuantitas uang yang lebih sempit.

Kesimpulan

Teori kuantitas uang memberikan kerangka sederhana untuk memahami hubungan antara penawaran uang dan tingkat harga. Namun, para ekonom Keynesian menunjukkan bahwa teori ini mengandung banyak kelemahan dan tidak mampu menjelaskan dinamika kompleks ekonomi modern. Kritik utama mereka mencakup:

  • Asumsi kecepatan uang yang konstan
  • Pengabaian peran suku bunga
  • Hubungan tidak langsung antara penawaran uang dan tingkat harga
  • Pengabaian pengangguran dan kapasitas produksi
  • Peran harapan dan psikologi
  • Ketidakpastian dan efek kebijakan
  • Penekanan yang tidak memadai pada permintaan agregat
BACA JUGA :  Soal & Kunci Jawaban STS OTK Keuangan Kelas 12 Terlengkap

Pendekatan Keynesian yang lebih holistik dan fleksibel menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana berbagai faktor berinteraksi dalam perekonomian. Ini membantu dalam memahami bagaimana kebijakan moneter dan fiskal dapat digunakan untuk mencapai stabilitas ekonomi dan pertumbuhan. Dalam konteks ini, teori kuantitas uang dapat dianggap sebagai alat yang berguna tetapi tidak cukup memadai untuk menjelaskan seluruh kompleksitas ekonomi modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *