Kemukakan Pendapat Anda, Mengapa Perilaku Tersebut Tidak Sesuai atau Tidak Selaras dengan Pelaksanaan

fokus edukasi
Pendidikan

Contoh Jawaban dan Pembahasan

Mengapa Perilaku Tidak Sesuai dengan Pelaksanaan Pancasila?

Dalam kasus anggota legislatif yang melakukan korupsi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian atau ketidakselarasan antara pelaksanaan Pancasila secara subjektif dan objektif.

1. Ketidakpuasan Pribadi

Pertama, hal ini disebabkan oleh sifat manusia yang cenderung tidak pernah puas. Ketidakpuasan ini mendorong mereka untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara yang tidak benar, seperti korupsi. Ketika anggota legislatif melakukan korupsi, mereka bertindak berdasarkan keinginan pribadi yang melanggar prinsip keadilan dan kemanusiaan yang adil dan beradab (sila kedua dan kelima Pancasila).

2. Variasi Tingkat Kesadaran Nilai Pancasila

Kedua, tingkat kesadaran akan nilai-nilai Pancasila di antara anggota legislatif berbeda-beda. Sebagian mungkin memiliki pemahaman yang mendalam dan komitmen terhadap nilai-nilai tersebut, sementara yang lain tidak. Ini menunjukkan bahwa pemahaman yang tidak merata tentang nilai-nilai Pancasila dapat menyebabkan perilaku yang tidak konsisten dengan prinsip-prinsip Pancasila.

3. Penyalahgunaan Pengetahuan Hukum

Ketiga, karena anggota legislatif sendiri yang menyusun peraturan perundang-undangan, mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang kecacatan hukum yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Hal ini menciptakan situasi di mana mereka dapat melanggar nilai-nilai Pancasila secara subjektif (dengan melakukan korupsi) sambil tetap terlihat mematuhi nilai-nilai tersebut secara objektif (melalui pembuatan undang-undang).

4. Pembuatan Aturan yang Menguntungkan Kelompok Tertentu

Keempat, banyak anggota legislatif yang membuat aturan untuk menguntungkan pihak tertentu saja. Hal ini justru menjadi alat bagi oknum-oknum tersebut untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pancasila. Tindakan ini tidak selaras dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila kelima Pancasila).

Langkah-Langkah Mengatasi Ketidaksesuaian Perilaku

Untuk mencapai keselarasan antara pelaksanaan Pancasila secara subjektif dan objektif, perlu adanya doktrinisasi nilai-nilai Pancasila dari berbagai tingkatan usia dan pendidikan. Jika nilai-nilai Pancasila sudah tertanam dalam diri setiap masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, maka dengan kesadaran mereka sendiri, mereka akan menjauhi tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.

BACA JUGA :  Saran agar Pelaksanaan Otonomi Daerah Mengurangi Perilaku Korupsi

Membuat Hukum yang Lebih Ketat

Peraturan perundang-undangan harus diperkuat dan celah-celah hukum yang bisa dimanfaatkan harus ditutup. Hal ini akan mengurangi peluang untuk melakukan korupsi dan memastikan bahwa hukum yang berlaku benar-benar mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Meningkatkan Transparansi Pemerintahan

Pemerintahan yang transparan dapat mengurangi kesempatan bagi anggota legislatif untuk melakukan tindakan korupsi. Dengan transparansi yang lebih tinggi, masyarakat dapat lebih mudah mengawasi dan mengontrol tindakan pejabat publik, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat lebih dihayati dan diamalkan.

Memperkuat Lembaga Anti-Korupsi

Lembaga anti-korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kejaksaan harus diberi wewenang dan sumber daya yang cukup untuk menindak tegas para pelaku korupsi. Penguatan lembaga ini akan memastikan bahwa tindakan korupsi tidak dibiarkan dan pelakunya mendapatkan sanksi yang setimpal.

Pendidikan Nilai Pancasila

Pendidikan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara terus menerus dan sistematis. Mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, nilai-nilai Pancasila harus diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan nilai ini akan membentuk karakter bangsa yang berintegritas dan berkomitmen terhadap Pancasila.

Mengimplementasikan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari

Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan melalui tindakan-tindakan sederhana namun bermakna, seperti:

  • Menghormati hak orang lain dan bersikap adil dalam berbagai situasi.
  • Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
  • Berperilaku jujur dan bertanggung jawab dalam segala hal.
  • Membangun semangat gotong royong dalam masyarakat.
  • Menghormati keberagaman dan memelihara persatuan serta kesatuan bangsa.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan perilaku yang menjuru pada korupsi dapat diminimalisir dan nilai-nilai Pancasila dapat lebih dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara subjektif maupun objektif.

Kesimpulan

Dalam kasus anggota legislatif yang melakukan korupsi, ketidaksesuaian antara pelaksanaan Pancasila secara subjektif dan objektif dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketidakpuasan pribadi, tingkat kesadaran nilai Pancasila yang berbeda, penyalahgunaan pengetahuan hukum, dan pembuatan aturan yang menguntungkan pihak tertentu. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif termasuk pengetatan hukum, peningkatan transparansi pemerintahan, penguatan lembaga anti-korupsi, dan pendidikan nilai Pancasila yang sistematis.

BACA JUGA :  Apakah Indikator Negara Bisa Dikatakan Demokratis Itu dengan Adanya Pemilu?

Dengan demikian, perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun kolektif, untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan beradab.


FAQ Seputar Pancasila

Pengertian

Pancasila: Dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Objektif: Bersifat kenyataan, dapat diukur, dan diamati oleh pihak luar.

Subjektif: Bersifat pendapat, perasaan, dan keyakinan pribadi.

Contoh Pengamalan Pancasila

Objektif:

  • Penerapan hukum yang adil dan setara bagi semua warga negara.
  • Penyelenggaraan pemilu yang demokratis dan jujur.
  • Kesejahteraan rakyat yang meningkat.

Subjektif:

  • Saling menghormati antarumat beragama.
  • Gotong royong dalam membangun lingkungan.
  • Menghargai perbedaan pendapat.

Upaya Mempertahankan Nilai Pancasila

  • Pendidikan: Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini melalui pendidikan formal dan informal.
  • Penanaman Nilai: Menyelenggarakan kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air, persatuan, dan toleransi.
  • Penegakan Hukum: Menindak tegas pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila.
  • Keteladanan: Menjadi contoh bagi orang lain dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Nilai-nilai dalam Sila Kedua Pancasila

  • Kemanusiaan: Mengakui dan menghormati harkat dan martabat manusia.
  • Keadilan: Memperlakukan semua orang dengan adil dan setara.
  • Peradaban: Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.
  • Kebersamaan: Saling tolong menolong dan bekerja sama.

Penyimpangan Pancasila

Orde Lama:

  • Konsentrasi kekuasaan pada Presiden Soekarno.
  • Terjadinya pemberontakan di berbagai daerah.
  • Krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Orde Baru:

  • Pembatasan kebebasan pers dan berekspresi.
  • Pelanggaran hak asasi manusia.
  • KKN yang merajalela.

Mengapa Penting Meneladani Perilaku yang Sesuai dengan Pancasila?

  • Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
  • Menjaga stabilitas dan keamanan negara.
BACA JUGA :  Kompetensi dan Keterampilan Pragmatik dalam Komunikasi

Aktualisasi Pancasila

  • Objektif: Penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Subjektif: Penanaman nilai-nilai Pancasila dalam diri individu.

Mengapa Kita Perlu Mengamalkan Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila?

  • Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia.
  • Nilai-nilai Pancasila mencerminkan cita-cita bangsa Indonesia.
  • Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Pertanyaan Lainnya

Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan Pancasila secara objektif dan subjektif?

  • Lihat penjelasan di atas.

Mengapa Pancasila dilaksanakan secara objektif artinya?

  • Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara nyata dan terukur.

Apa yang dimaksud dengan aktualisasi Pancasila sebagai subjektif?

  • Penanaman nilai-nilai Pancasila dalam diri individu melalui internalisasi dan penghayatan.

Apa yang dimaksud dengan bersifat objektif?

  • Bersifat kenyataan, dapat diukur, dan diamati oleh pihak luar.

Apa yang dimaksud dengan nilai subjektif?

  • Bersifat pendapat, perasaan, dan keyakinan pribadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *