1. Tingkat Materialitas
Tingkat materialitas adalah batas jumlah kesalahan yang dapat diterima dalam laporan keuangan tanpa mengganggu pengambilan keputusan oleh pengguna laporan. Kita akan menggunakan pendapatan total sebagai basis untuk menghitung tingkat materialitas.
Daftar Isi:
Informasi keuangan PT. Pondok Terbuka:
- Jumlah aset total: Rp 73.000.000.000
- Pendapatan total: Rp 38.000.000.000
- Laba bersih: Rp 12.000.000.000
- Auditor menetapkan tingkat materialitas dengan margin 7%
Perhitungan Tingkat Materialitas
Tingkat materialitas = Pendapatan Total × Margin Tingkat Materialitas
Jadi, tingkat materialitas yang tepat untuk PT. Pondok Terbuka adalah sebesar Rp 2.660.000.000.
2. Risiko Audit
Dua risiko audit yang mungkin terkait dengan PT. Pondok Terbuka:
a. Risiko Persaingan Pasar
Pasar properti sangat kompetitif, terutama di daerah seperti Tangerang Selatan yang memiliki banyak pengembang dan pemain utama. Risiko ini dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menjual properti dengan harga yang diinginkan, mempengaruhi pendapatan, dan keuntungan mereka.
b. Risiko Penilaian Properti
Properti merupakan aset besar dalam industri real estate. Penilaian yang tidak tepat dapat mengakibatkan overvaluasi atau undervaluasi aset perusahaan. Kesalahan dalam penilaian properti dapat berdampak signifikan pada laporan keuangan, terutama dalam hal aset total dan laba bersih.
Kesimpulan
Sebagai auditor, kita harus memperhatikan tingkat materialitas dan mengidentifikasi risiko audit dengan cermat untuk memastikan laporan keuangan PT. Pondok Terbuka akurat dan dapat dipercaya. Dengan memahami konteks perusahaan dan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat membantu memastikan integritas informasi keuangan yang disajikan.***
: Contoh jawaban ini dibuat berdasarkan studi kasus yang diberikan dan tidak mencerminkan situasi nyata PT. Pondok Terbuka.
Referensi:
- Contoh Jawaban (disesuaikan untuk keperluan latihan)
